Rusia tengah berupaya meningkatkan ekspor barang-barang non-sumber daya dan non-energi untuk mendiversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor energi. Volume ekspor barang-barang ini meningkat 6% dalam 9 bulan pertama tahun ini, mencapai 111,4 miliar dolar AS. Prospek ekspor barang-barang Rusia dengan strategi perluasan pasar dibahas dalam Forum Ekspor Internasional "Made in Russia" yang baru-baru ini diselenggarakan di Moskow.
Ekspor non-sumber daya alam dan non-energi, dengan komoditas utama berupa produk industri dan pertanian , menyumbang lebih dari 12% PDB Rusia pada paruh pertama tahun 2025. Rusia berhasil menata ulang pasarnya, bergerak menuju sasaran pertumbuhan ekspor non-energi sebesar 70% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2020.
Ibu Veronika Nikishina, Direktur Jenderal Pusat Ekspor Rusia, mengatakan: "Sepertiga biji-bijian dunia berasal dari Rusia, sepertiga reaktor nuklir dunia berasal dari Rusia, dan seperempat ekspor minyak nabati dunia berasal dari Rusia. Satu dari 10 mobil penumpang di dunia berasal dari Rusia. Kami memiliki statistik yang baik tentang pertumbuhan ekspor di industri bernilai tambah tinggi."
Pasar-pasar yang bersahabat, termasuk Asia, diidentifikasi sebagai fokus strategi ekspor Rusia. Pada tahun 2024, pangsa negara-negara Asia dan Afrika dalam ekspor pertanian Rusia akan mencapai 74% untuk pertama kalinya. Dalam Forum Ekspor Internasional, para pelaku bisnis membahas langkah-langkah praktis untuk mengembangkan perdagangan dan melokalisasi produk.
Bapak Ilya Koltygin, Kepala Perwakilan Pusat Ekspor Rusia di Vietnam, menyampaikan: "Tugas terbesar kami adalah memperluas kehadiran produk-produk Rusia di kawasan ini. Langkah-langkah untuk menerapkan strategi ini telah dan sedang dilakukan, dengan tujuan membuka sebanyak mungkin toko dengan produk-produk "buatan Rusia" di Vietnam."
Sebagai lembaga negara yang mendukung ekspor barang non-sumber daya dan non-energi, Pusat Ekspor Rusia berfokus pada pembangunan merek nasional "Buatan Rusia". Dalam 10 tahun sejak didirikan, Pusat ini telah mendukung 72.500 perusahaan Rusia, membantu pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dengan nilai total lebih dari 160 miliar dolar AS.
Proyek nasional Rusia "Kerja Sama dan Ekspor Internasional" bertujuan untuk meningkatkan ekspor non-sumber daya dan non-energi hingga lebih dari $248 miliar pada tahun 2030. Tujuan proyek ini tidak hanya untuk meningkatkan volume barang Rusia di pasar luar negeri, tetapi juga untuk memperkuat citra Rusia sebagai pemasok barang dan jasa berkualitas tinggi.
Sumber: https://vtv.vn/nga-day-manh-da-dang-hoa-nen-kinh-te-100251025133055447.htm






Komentar (0)