AS secara spesifik menyebutkan penyebab insiden Nord Stream. (Sumber: indianexpress) |
"Harus ada penyelidikan internasional yang mendesak dan transparan mengenai apa yang terjadi sekarang," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pernyataan itu muncul setelah Washington Post melaporkan bahwa tiga bulan sebelum ledakan September 2022, pemerintah AS diberitahu oleh badan intelijen Eropa tentang rencana militer Ukraina untuk melakukan ledakan pada jaringan pipa Nord Stream.
"Kami tidak tahu seberapa dekat informasi tersebut dengan kenyataan. Namun, ini adalah kasus yang meragukan dan perlu diklarifikasi," ujar Peskov.
Menurut Washington Post , Badan Intelijen Pusat AS (CIA) diberitahu oleh dinas rahasia Eropa bahwa sekelompok enam anggota unit elit Ukraina berencana untuk meledakkan jaringan pipa gas alam dalam operasi penyelaman rahasia.
Kelompok tersebut akan mengendarai perahu sewaan dengan identitas palsu ke area pipa, lalu menyelam ke dalam pipa untuk menanam bahan peledak. Rencana tersebut dikatakan sangat rinci dan sangat mirip dengan serangan sebenarnya yang terjadi pada September 2022.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah keterlibatan Kiev dalam dugaan serangan sabotase pada jaringan pipa Nord Stream.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)