Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi pada 17 April bahwa Rusia telah mulai menarik pasukan penjaga perdamaian dari wilayah Nagorno-Karabakh di Azerbaijan, menurut RT.

Anggota pasukan penjaga perdamaian Rusia mengawal warga Armenia ke pangkalan Rusia di Nagorno-Karabakh pada September 2023.
Media Azerbaijan sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mulai menarik diri berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahun 2020 antara Azerbaijan dan Armenia yang ditengahi oleh Moskow. Foto dan video menunjukkan kendaraan lapis baja berbendera Rusia meninggalkan wilayah Azerbaijan.
AFP mengutip Hikmet Hajiyev, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang mengatakan bahwa keputusan itu disepakati di tingkat tertinggi di Baku dan Moskow.
Rusia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian berkekuatan 2.000 orang di kawasan tersebut berdasarkan kesepakatan yang membantu mengakhiri konflik enam minggu pada tahun 2020.
Pada bulan September 2023, Azerbaijan kembali menguasai seluruh wilayah Nagorno-Karabakh setelah serangan kilat. Hampir seluruh dari 100.000 etnis Armenia di sana terpaksa mengungsi ke Armenia.
PM Armenia: Azerbaijan mungkin akan menyerang jika tidak ada kompromi
Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi mayoritas penduduknya beretnis Armenia. Wilayah ini telah dikuasai oleh separatis pro-Armenia selama hampir tiga dekade.
Konflik di Nagorno-Karabakh telah menegangkan aliansi antara Rusia dan Armenia. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan baru-baru ini menyatakan bahwa Yerevan telah menangguhkan partisipasinya dalam Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow. Ia telah berulang kali mengkritik Rusia karena tidak mendukung Armenia dalam menghadapi tindakan Azerbaijan, yang memiliki hubungan baik dengan Moskow.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)