Rusia mengepung Avdiivka?
Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan dalam pembaruan intelijen pada 28 November bahwa pasukan Rusia telah membuat kemajuan kecil di poros utara gerakan penjepit yang bertujuan mengepung kota Avdiivka dalam beberapa hari terakhir. Sejak Oktober, Rusia telah memajukan garis depan sejauh 2 km, yang dianggap sebagai salah satu kemajuan terbesar pasukannya sejak musim semi, meskipun juga telah menelan ribuan korban. Moskow tidak mengomentari informasi ini.
Tentara Ukraina bertempur di Avdiivka pada tanggal 8 November.
Operasi ini secara bertahap membawa pasukan Rusia lebih dekat ke pabrik kokas dan kimia Avdiivka, tempat pasukan Ukraina mempertahankan salah satu titik pertahanan utama. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Ukraina masih menguasai koridor selebar sekitar 7 km, yang memungkinkannya untuk terus memasok Avdiivka.
Vitaliy Barabash, kepala administrasi militer Ukraina di Avdiivka, mengakui bahwa situasi di kota itu semakin sulit seiring meningkatnya pertempuran, menurut Reuters. "Rusia telah membuka dua wilayah lagi, dari sana mereka memulai serangan ke Donetsk dan apa yang disebut sebagai kawasan industri. Musuh berusaha menyerbu kota dari segala arah," kata Barabash.
Titik Konflik: Rusia fokus menyerang Avdiivka, menderita kerugian besar; Hamas-Israel memperpanjang gencatan senjata
Pasukan Rusia telah menyerang Avdiivka sejak pertengahan Oktober. Pejabat Ukraina mengatakan tidak ada satu pun bangunan di kota itu yang masih utuh. Kurang dari 1.500 jiwa dari 32.000 penduduk sebelum perang masih tinggal di Avdiivka.
Kota ini sempat dikuasai oleh separatis pro-Rusia pada tahun 2014. Ukraina kemudian merebutnya kembali dan membangun benteng di sekitarnya. Kota ini dianggap sebagai pintu gerbang ke kota Donetsk, ibu kota wilayah dengan nama yang sama yang dikuasai oleh Rusia.
Dalam sebuah pernyataan pada 28 November, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menghancurkan sebuah pusat pelatihan kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina dan tiga stasiun radar dalam 24 jam terakhir, menurut TASS. Rusia menangkis empat serangan Ukraina di Kupiansk, satu di Zaporizhzhia, menghabisi 40 tentara di Lyman, 210 tentara di Donetsk dan Donetsk selatan, 40 tentara di Kherson, enam UAV, dan dua roket yang diluncurkan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dalam sehari terakhir.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan peluru Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan beberapa rumah pribadi pada 28 November, menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya lima orang. Rusia secara konsisten membantah tuduhan bahwa militernya menargetkan warga sipil.
Pemimpin NATO: Ukraina menyebabkan banyak kerugian, tetapi 'Rusia tidak boleh diremehkan'
Ukraina konfirmasi keracunan
Media Ukraina melaporkan pada 28 November bahwa Marianna Budanova, istri Kyrylo Budanov, kepala Dinas Intelijen Militer (HUR), telah diracuni logam berat. Juru bicara HUR, Andriy Yusov, kemudian mengonfirmasi informasi tersebut dan mengatakan bahwa Budanova sedang dirawat di rumah sakit.
Layanan BBC Ukraina mengutip pernyataan Bapak Yusov bahwa beberapa pejabat HUR juga mengalami gejala keracunan yang lebih ringan. Ukrainska Pravda mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa keracunan tersebut kemungkinan besar terjadi melalui makanan.
Ibu Marianna Budanova dan Tuan Kyrylo Budanov pada bulan Januari
Belum jelas siapa dalang peracunan tersebut dan apa motifnya. Yusov mengatakan penyelidikan akan mengungkapnya, tetapi "hipotesis utama" adalah keterlibatan Rusia, menurut AFP. Moskow tidak segera berkomentar.
Tuan Budanov dan istrinya telah menjadi target beberapa upaya pembunuhan. Tuan Budanov dianggap sebagai dalang di balik beberapa operasi Ukraina melawan Rusia. Pengadilan Moskow pada bulan April memerintahkan penangkapan Tuan Budanov atas tuduhan terorisme, lapor media Rusia.
NATO menyerukan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina
Pertemuan menteri luar negeri NATO di Brussels pada 28 November
Anggota NATO pada 28 November didesak untuk tidak melupakan dukungan Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia, AFP melaporkan. Kebuntuan di medan perang dan keraguan tentang dukungan AS telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Ukraina mungkin terpaksa menerima kompromi dari posisi lemah karena kurangnya dukungan dari Barat.
"Kita harus melanjutkan jalur ini. Ini masalah kepentingan keamanan," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dialog NATO bertujuan untuk menegaskan kembali dukungan bagi Ukraina.
Pengungkapan mengejutkan anggota parlemen Ukraina tentang tuntutan Rusia dan peran Inggris
Bapak Stoltenberg yakin bahwa AS akan terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina karena hal itu merupakan kepentingan keamanan AS. Ia mengutip janji bantuan sebesar €10 miliar baru-baru ini kepada Ukraina oleh Jerman dan Belanda sebagai bukti komitmen berkelanjutan aliansi tersebut terhadap Kyiv. "Meskipun garis depan belum banyak berubah, Ukraina telah mampu menimbulkan kerugian besar pada pasukan Rusia," kata Bapak Stoltenberg.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia tidak melihat adanya tekanan dari negara-negara pendukung untuk memulai negosiasi dengan Rusia.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)