Cinta diri, titik balik ketika tubuh mulai berbicara
Ibu Julie Van (53 tahun, di Kota Ho Chi Minh), direktur eksekutif di bidang perawatan kecantikan, mengatakan ia mulai memahami dan mempraktikkan Cinta Diri sejak menyadari perubahan dalam kesehatannya.
"Sejak muda, saya terjebak dalam siklus mengejar kemajuan, jadi saya tidak pernah benar-benar peduli dengan kesehatan saya. Ketika saya mencapai usia 30-40 tahun, tubuh saya banyak berubah, dan saya tahu inilah saatnya saya harus lebih sadar merawat diri sendiri," ujar Ibu Van.

Alih-alih berfokus pada kerugian, wanita paruh baya harus mencari ke dalam melalui aktivitas yang mendatangkan kegembiraan.
FOTO: NHU QUYEN
Dr. Chu Thi Dung, dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh - Cabang 3, mengatakan bahwa wanita paruh baya sering mengalami gejala-gejala seperti insomnia, rasa panas di dada, keringat malam, mudah tersinggung, penurunan libido, atau gangguan menstruasi. Gejala-gejala ini merupakan perubahan hormonal dan akibat ketidakseimbangan yin dan yang, darah, serta penurunan fungsi ginjal secara bertahap—akar kehidupan—menurut pengobatan tradisional.
"Ini bukan hanya masa transisi biologis, tetapi juga tonggak sejarah bagi perempuan untuk lebih merenungkan masa lalu, mencintai, dan merawat diri sendiri. Ketika mereka memahami tubuh mereka, tahu cara menyeimbangkan yin dan yang, memelihara jiwa mereka, dan mempertahankan gaya hidup sehat, perempuan dapat menjalani masa ini dengan lembut, damai, dan berseri-seri," ujar Dr. Dung.
Temukan kedamaian batin
Ibu Van mengatakan bahwa keluarganya adalah motivasi baginya untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya: "Perempuan dari generasi sebelumnya memiliki sedikit kesempatan untuk mengurus diri sendiri, dan ibu saya pun demikian. Hal itu membuat saya menyadari bahwa berinisiatif menjaga kesehatan bukan hanya untuk merawat orang-orang terkasih dengan lebih baik, tetapi juga cara untuk mempersiapkan diri menghadapi masa tua."
Salah satu "rahasia" Ibu Van dalam mempraktikkan cinta diri adalah berolahraga , bermeditasi, bersosialisasi, dan berpikir positif.
"Ketika saya merenung, saya mengerti apa yang kurang dan apa yang saya butuhkan. Bagi saya, perempuan yang merawat diri sendiri bukanlah hal yang egois, karena hanya ketika mereka meningkatkan kualitas hidup mereka, mereka dapat menjadi teladan bagi keluarga, dan kemudian, lebih luas lagi, menyebarkannya kepada rekan kerja, teman, dan masyarakat," tambah Ibu Van.
Dr. Nguyen Phi Yen, Departemen Psikosomatik, Rumah Sakit Umum Thu Duc (HCMC), mengatakan bahwa mencintai diri sendiri adalah cara bagi perempuan paruh baya untuk menerima diri sendiri. Alih-alih berfokus pada kehilangan seperti kecantikan atau waktu, mereka sebaiknya melihat ke dalam diri melalui kegiatan yang membawa kebahagiaan seperti belajar menggambar, berkebun; menjaga kesehatan fisik dengan berjalan kaki, yoga, berenang; atau bahkan mencari komunitas yang suportif, seperti kelompok perempuan paruh baya, untuk berbagi pengalaman dan perasaan.
Selain itu, keluarga dan pasangan berperan penting dalam memfasilitasi rasa cinta diri perempuan, terutama dalam konteks budaya di mana perempuan seringkali memikul banyak tanggung jawab. Dukungan dari keluarga meliputi:
- Dengarkan dan akui tekanan yang dihadapi wanita.
- Dorong wanita untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri.
- Berbagi pekerjaan rumah tangga atau pengasuhan anak agar perempuan punya waktu untuk diri sendiri. Penelitian menunjukkan hal ini mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan pernikahan.
- Setujui anggaran kecil untuk aktivitas perawatan diri wanita, seperti perawatan kecantikan atau pendidikan.

Makanan harus ringan dan mudah dicerna, sangat baik untuk wanita paruh baya.
FOTO: AI
Cintai diri sendiri dengan nutrisi yang tepat
Menurut Dr. Chu Thi Dung, wanita paruh baya sebaiknya membagi waktu makan mereka menjadi beberapa porsi kecil, makan perlahan, dan menghindari makan larut malam untuk mengurangi beban pada limpa dan lambung. Di musim kemarau, Anda dapat menambahkan hidangan bubur bergizi seperti bubur biji teratai, apel merah, wolfberry, sup ayam angelica, atau sup rumput laut tahu untuk membantu melancarkan sirkulasi darah dan menstabilkan hormon. Sebaliknya, Anda harus membatasi makanan pedas, alkohol, dan kopi karena dapat dengan mudah menguras yin dan menghasilkan panas.
Selain nutrisi, gaya hidup juga memainkan peran penting. Pengobatan tradisional menekankan pentingnya "menyehatkan pikiran dan menenangkan jiwa" - menjaga pikiran tetap tenang, menghindari kecemasan dan kemarahan agar sirkulasi darah tetap lancar. Tidur tepat waktu, terutama sebelum pukul 23.00, membantu pemulihan hati dan ginjal serta meningkatkan semangat.
Wanita paruh baya juga harus menjaga kebiasaan olahraga ringan seperti berjalan kaki, tai chi, bernapas dalam, sambil juga berlatih meditasi, mendengarkan musik, menulis jurnal rasa syukur atau melakukan apa yang mereka sukai.
“Pikiran yang tenang akan membuat penampilan menjadi cerah, jiwa yang tenang adalah obat yang sangat berharga untuk membantu wanita menjaga kesehatan dan kecantikan dari dalam,” saran Dr. Dung.
Sumber: https://thanhnien.vn/nghe-thuat-yeu-thuong-ban-than-chia-khoa-de-phu-nu-tim-ve-ben-trong-185251019181412025.htm
Komentar (0)