Pada tanggal 31 Juli, Universitas Ibrani di Yerusalem (Israel) menerbitkan sebuah studi baru tentang penyakit Alzheimer di jurnal ACS Nano.
Medan magnet dapat memengaruhi ukuran dan struktur gugus protein amiloid-beta—komponen kunci dalam pembentukan plak di otak penderita penyakit Alzheimer.
Para peneliti mengamati bahwa ketika medan magnet disesuaikan ke arah tertentu, serat protein yang terbentuk hampir dua kali lebih banyak dan hingga 20 kali lebih panjang dibandingkan ketika medan magnet disesuaikan ke arah yang berlawanan.
Eksperimen dengan protein yang merupakan bayangan cermin membalikkan efek ini. Ini menunjukkan bagaimana gaya magnet memengaruhi bentuk molekul.
Fenomena ini telah diamati dalam bidang kimia sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya ditemukan dalam bidang biologi, yang menunjukkan peran tak terduga dari magnetisme dalam pembentukan protein.
Penelitian ini membuka potensi untuk memperlambat atau bahkan mencegah penyakit Alzheimer dengan mengendalikan akumulasi protein berbahaya melalui nanopartikel berbasis putaran.
Dengan kata lain, ini adalah nanopartikel yang dirancang khusus untuk berinteraksi dengan medan magnet, berdasarkan sifat kuantum yang disebut spin. Dalam fisika kuantum, spin adalah sifat intrinsik partikel subatomik seperti elektron.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nghien-cuu-moi-ve-dieu-tri-benh-alzheimer-bang-tu-truong-post1053150.vnp






Komentar (0)