Selain pho, apa saja 5 hidangan yang wajib dicoba wisatawan di Hanoi?
Báo Thanh niên•25/09/2024
Michelin Guide mengomentari bahwa Hanoi adalah "ibu kota kuliner " Vietnam, menawarkan pengunjung harta karun rasa dan menarik penggemar makanan dari seluruh dunia .
Hanoi terkenal dengan budaya kuliner kaki limanya yang semarak, yang berkembang pesat berkat usaha-usaha kecil milik keluarga, yang resepnya seringkali diwariskan turun-temurun. Jalan-jalan di Kawasan Kota Tua dipenuhi pedagang yang menjual segala hal, mulai dari bun cha hingga banh mi dan pho. Ditandai dengan keseimbangan rasa yang halus, kuliner Hanoi berbeda dari daerah lain di negara ini. Hidangan khas Selatan seringkali lebih manis dan pedas. Hidangan Hanoi mengandalkan penggunaan rasa manis, asin, asam, dan lainnya secara halus. Tujuannya adalah untuk menonjolkan cita rasa alami bahan-bahannya. Resep-resepnya menekankan penggunaan bahan-bahan segar yang bersumber dari daerah setempat. Rempah segar seperti ketumbar, kemangi, mint, dan perilla berperan penting dalam meningkatkan cita rasa dan memberikan kontras yang menyegarkan pada banyak hidangan. Sementara itu, sumber daya air tawar yang melimpah di wilayah ini juga berkontribusi pada penggunaan ikan, udang, makanan laut, dan sayuran dalam masakannya. Meskipun pho, sup mi ikonik Vietnam, seringkali menjadi pusat perhatian, Hanoi menawarkan beragam hidangan yang patut mendapat perhatian yang sama. Untuk menjelajahi cita rasa Hanoi, selain pho, Michelin Guide berbincang dengan koki Hanoi, Sam Tran, salah satu pemilik dan kepala koki restoran berbintang Michelin di Hanoi, tentang hidangan yang wajib dicoba selain pho.
FOTO: MICHELIN
Berikut ini beberapa hidangan Hanoi yang wajib dicoba dan tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan.
Bun cha
Hidangan khas Hanoi, perpaduan lezat antara babi panggang, bihun, herba segar, dan saus cocol. Setiap kali Anda mengunjungi restoran Bun Cha, aroma babi panggang akan langsung tercium. Potongan daging babi yang empuk dihias cantik dengan saus ikan asin manis, dipadukan dengan herba dan bihun segar. Dua restoran yang patut dicoba: Tuyet Bun Cha; Bun Cha Ta.
Nasi goreng
FOTO: MICHELIN
Chef Tran berbagi kecintaannya pada nasi goreng di Hanoi. Ia mencari hidangan nasi goreng yang harum dan mengenyangkan, disajikan dengan beragam lauk, seperti burung puyuh goreng renyah. Lauk-pauknya sering kali berupa babi panggang, sayuran, tahu goreng, dan beragam saus cocolan yang menarik. Favorit Tran adalah telur goreng dengan otak babi, yang ia gambarkan sebagai "luar biasa." Telur utuh digoreng dalam wajan dengan banyak minyak dan dimasak hingga mengembang.
Kue ikan
FOTO: MICHELIN
Hidangan ikan goreng ini berasal dari sebuah jalan di Kawasan Kota Tua Hanoi dengan nama yang sama. Hidangan ini menggunakan kunyit dan adas, hidangan khas Hanoi lainnya yang akan menggugah selera para pengunjung. Hidangan panas ini berisi ikan empuk yang direndam dalam kunyit, adas segar, kacang tanah, dan seporsi bihun. Hidangan ini merupakan ledakan rasa dan tekstur segar yang nikmat. Setelah itu, pengunjung dapat menentukan keseimbangan bahan untuk setiap gigitan. Dua restoran yang wajib dicoba: Cha ca Thang Long; Cha ca Anh Vu.
Gulungan nasi
FOTO: MICHELIN
Di Banh Cuon Ba Xuan, restoran rekomendasi Michelin, kedua pemilik restoran yang berdedikasi berbagi tugas di dapur, masing-masing menghadirkan sentuhan unik mereka sendiri. Di pagi hari, kakak perempuan tertua menyiapkan kertas nasi yang lebih tebal untuk memberikan tekstur khas pada gulungan nasi. Ketika adik perempuannya mengambil alih di sore hari, pengunjung dapat menikmati transisi ke kertas nasi setipis kertas yang jauh lebih lembut. Gulungan nasi transparan ini disajikan dengan beragam isian. Bagi mereka yang mencari pilihan yang lebih ringan, daging babi cincang dan jamur kuping kayu disajikan dengan herba segar dan saus cocol untuk menciptakan hidangan yang lezat.
Sup mie kepiting
FOTO: MICHELIN
Bun rieu adalah kaldu unik dan kaya rasa yang terbuat dari kepiting. Kaldu ini biasanya dibuat dengan menumbuk kepiting air tawar, termasuk cangkangnya, hingga menjadi pasta, yang kemudian dimasak dengan berbagai bumbu, seperti tomat, terasi, dan terkadang tahu atau babi. Bun rieu Hanoi mencerminkan bahan-bahan lokal dan tradisi kuliner ibu kota. Penggunaan kepiting air tawar, termasuk tahu dan babi, serta peran tomat yang menonjol inilah yang membuat varian Hanoi ini unik.
Kopi telur
FOTO: MICHELIN
Di tengah kebangkitan budaya kopi di akhir 1960-an, seorang visioner Hanoian mengubah cara orang Vietnam menikmati kopi. Saat itu, kopi dianggap mewah. Hanya orang kaya yang mampu membeli susu yang biasanya menyertainya. Namun Nguyen, pencipta kopi telur, ingin kopi dapat diakses oleh semua orang. Karena telur berlimpah, ia memutuskan untuk memanfaatkannya untuk menciptakan kopi yang kaya rasa dan creamy yang dapat dinikmati semua orang. Campuran unik ini, yang dikocok hingga menghasilkan lapisan atas yang berbusa dan lezat, langsung menjadi hit. Didorong oleh kesuksesannya, Nguyen membuka sebuah kafe di Hanoi, tempat ia menyajikan resep barunya yang legendaris hingga saat ini.
Komentar (0)