Weibo menyatakan bahwa aturan baru ini akan berlaku pertama kali untuk semua akun dengan lebih dari 1 juta pengikut. Tak lama setelah pengumuman resmi, beberapa KOL dan KOC Tiongkok mulai menyaring pengikut mereka, sementara yang lain mengatakan akan meninggalkan media sosial untuk sementara waktu.
| Beberapa KOL dan KOC Tiongkok telah mulai menyaring pengikut mereka. |
Blogger dan penulis populer Tu Pao Ding mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Weibo , platform media sosial terbesar di Tiongkok.
Blogger populer ini telah menulis ulasan buku dan mengomentari peristiwa terkini selama lebih dari dua dekade. Pengikut setianya di Weibo mencapai 2 juta.
Setelah mengetahui kebijakan baru terkait identitas publik di profil akun, blogger tersebut menulis: "Karena peraturan verifikasi identitas yang baru, saya berencana untuk meninggalkan platform media sosial ini."
Banyak influencer lain yang menggunakan penyaringan pengikut untuk sementara waktu menghindari kebijakan baru tersebut.
Dalam semalam, akun 'Tianjin Stock King' menghapus lebih dari 6 juta pengikut, mengurangi jumlah pengikutnya dari 7 juta menjadi lebih dari 900.000.
Banyak KOL dan KOC Tiongkok mengkritik peraturan baru tersebut, dengan mengatakan peraturan tersebut melanggar privasi pengguna, memfasilitasi pelecehan daring, dan membatasi kebebasan berbicara.
"Ini bertentangan dengan akal sehat dan menghilangkan anonimitas di media sosial," kata Katie Zhang, pakar konten gaya hidup dengan lebih dari 35.000 pengikut di Weibo yang telah menulis blog selama lebih dari 10 tahun.
Sebagai seseorang yang kerap mengunggah isu kesehatan seksual di platform media sosial, Katie Zhang tak pernah mengungkap identitasnya, karena ia yakin hal itu dapat melindunginya dari pelecehan daring.
Meskipun belum mencapai tingkat yang dicakup oleh peraturan baru, Katie Zhang masih sangat khawatir tentang dampak peraturan ini. Sebagai tindakan pencegahan, Katie Zhang juga berencana untuk "membersihkan" akun media sosialnya.
Eric Liu, mantan sensor di situs media sosial Viboo dan sekarang editor China Digital Times yang berbasis di AS, mengatakan kebijakan baru itu bisa jadi merupakan respons terhadap arahan dari Administrasi Dunia Maya Tiongkok.
Regulator internet China telah memperkenalkan sejumlah kebijakan yang mengatur anonimitas di platform media sosial dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2017, pengguna Weibo diwajibkan mendaftar dengan nama asli. Pada tahun 2022, beberapa pengguna internet juga diwajibkan mengisi alamat IP mereka beserta identitas mereka.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)