TPO - Pada tanggal 14 dan 15 bulan lunar pertama (23-24 Februari), penduduk desa Do (kelurahan Ha Cau, distrik Ha Dong, Hanoi ) menyelenggarakan festival untuk membawa dewa pelindung desa dari rumah komunal ke kuil, dan dari kuil kembali ke rumah komunal di tengah kegembiraan ribuan penduduk desa dan wisatawan.
Sudah menjadi tradisi setiap 3 sampai 5 tahun, Desa Do (Kelurahan Ha Cau, Distrik Ha Dong, Hanoi) menyelenggarakan pesta khidmat untuk mengangkut dewa pelindung desa dari rumah adat ke kuil, dan dari kuil kembali ke rumah adat. |
Rumah komunal desa Do memuja Jenderal Do Bi (pada masa pemerintahan Raja Le Thai To). Beliau berasal dari Nong Cong ( Thanh Hoa ) dan melayani tiga generasi raja Le: Le Thai To, Le Thai Tong, dan Le Nhan Tong. Beliau memiliki banyak prestasi dalam mengusir penjajah, membantu raja dan negara, dan mendapatkan banyak penghargaan dari Raja Le. Berkat jasa-jasanya, masyarakat di berbagai daerah telah menghormatinya sebagai Orang Suci dan membangun kuil untuk memujanya. Untuk menunjukkan rasa hormat mereka, setiap tahun pada tanggal 14 dan 15 Januari, masyarakat Desa Do membuka rumah ibadah untuk memujanya. |
Meskipun hujan dingin, puluhan ribu orang dan wisatawan datang ke Desa Do untuk berpartisipasi dalam festival unik ini. |
Karena pawai festival berada tepat di Jalan Quang Trung (Ha Dong), pintu gerbang selatan kota, pasukan keamanan dan polisi wilayah Ha Cau terus menerus mengatur lalu lintas untuk melayani festival. |
Prosesi tersebut tepat berada di jalan utama sehingga suasana perayaan di Ibu Kota menjadi semarak dan ramai. |
Perwakilan panitia pelaksana mengatakan, karena kondisi penyelenggaraan yang sulit dan keterbatasan ekonomi , pihak desa hanya menyelenggarakan prosesi ini setiap 3-5 tahun sekali. |
Banyak "wanita cantik" turut serta dalam prosesi tersebut. |
Untuk berdoa memohon keberuntungan di tahun mendatang, banyak penduduk setempat dan wisatawan bergantian merangkak di bawah tandu Santo. |
Menurut kepercayaan masyarakat, barang siapa merangkak di bawah tandu sebanyak tiga kali maka segala keinginannya akan terkabul. Maka semua orang, tua muda, pria wanita, terutama anak-anak, berdesakan merangkak di bawah tandu untuk berdoa memohon berkah, kesehatan, kecerdasan dan keberuntungan. |
Prosesi sepanjang satu kilometer itu diarak melalui jalan-jalan ibu kota mulai pukul 8 pagi. |
Banyak rumah tangga dan kelompok pemukiman memajang persembahan di jalan yang dilalui tandu Santo. |
Sekitar pukul 11, tandu Santo kembali ke rumah komunal desa Do untuk mempersembahkan dupa. |
Kerumunan masyarakat dan wisatawan datang ke rumah adat Desa Do setelah pawai. |
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)