Huy Hai memulai debutnya di dunia sastra dengan dua kumpulan cerita pendek: Knowing There Will Be Yesterday (Vietnamese Women Publishing House) dan Looking for Each Other in the City (Kim Dong Publishing House) pada tahun 2020. Setelah itu, ia menerbitkan cerita panjang Live Again (Literature Publishing House, 2022), Talking Eyes (Kim Dong Publishing House, 2023), dan tahun ini, ia menambahkan kumpulan cerita pendek Sad Like That, Who Knows When. Mencetak 5 buku dalam 5 tahun adalah angka yang tidak semua penulis muda bisa capai, terutama karena karya Huy Hai tidak berhubungan dengan sastra, sehingga mempertahankan hasratnya merupakan upaya yang besar baginya.

"Saat ini, saya bekerja kantoran di sebuah perusahaan pelayaran. Saya sering memanfaatkan waktu luang atau hari libur untuk duduk dan membaca buku atau menulis sesuatu," ujar Huy Hai.
Mengenang hubungannya dengan sastra, Huy Hai mengatakan bahwa sejak SMP, ia sering pergi ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Lambat laun, ia tidak hanya membaca dan meminjam buku untuk belajar, tetapi juga mulai membaca untuk hiburan dan relaksasi. Seperti "hujan yang perlahan dan pasti", dari membaca, ia mulai menumbuhkan ide untuk menceritakan kisahnya sendiri. Kemudian, cerpen-cerpen lahir satu demi satu, diterbitkan di surat kabar mahasiswa, dan menjadi pena Muc Tim yang tak asing lagi. "Sastra adalah hubungan yang mengejutkan sekaligus perjalanan panjang yang terus saya tempuh. Oleh karena itu, bagi saya, sastra bukan sekadar membaca untuk bersantai, menulis untuk berbagi, tetapi juga bagian dari hidup saya," ungkap Huy Hai.
Kumpulan cerita pendek "Kesedihan Seperti Itu, Entah Kapan Berakhir " merupakan sebuah kembalinya ke genre cerita pendek, melanjutkan kisah cinta anak muda yang telah dibentuk Huy Hai sejak memasuki dunia sastra. Dengan 16 cerita pendek, Huy Hai menggambarkan gambaran anak muda di kehidupan kontemporer: mereka asyik belajar, bekerja paruh waktu, dan tak lupa mencintai! Cinta di usia dua puluhan seindah hujan pertama di musim itu, tetapi di suatu tempat masih ada kesedihan yang bercampur aduk. Huy Hai dengan lembut menyentuh kesedihan tersebut melalui kisah-kisah yang terekam dalam ruang dan waktu yang berbeda, bagai kata-kata penghiburan, belaian... agar kesedihan dapat segera diredakan.
Meskipun ia lebih fokus mengarang karya untuk orang dewasa, Huy Hai selalu memiliki kecintaan khusus terhadap sastra anak, terbukti dari cerita panjang "Talking Eyes". Akhir Agustus tahun ini, ia merilis cerita panjang keduanya berjudul "The Sunbathing Cat on the Porch", sebuah karya bergenre dongeng dengan tokoh utamanya adalah si Kucing Abu-abu. Menurut Huy Hai, selain target pembacanya adalah anak muda, sastra anak juga merupakan hasrat terbesarnya. Ketika menulis untuk anak-anak, ia tidak hanya menemukan "anak di dalam" dirinya, tetapi juga cara untuk memperlambat langkah, mengamati, mendengarkan... dan lebih mencintai anak-anak, terutama anak-anak dengan keadaan dan nasib khusus.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/nguoi-tre-ke-chuyen-tinh-cua-nguoi-tre-post808774.html






Komentar (0)