.jpg)
Lebih dari 2.000 festival - dari tradisional hingga modern
Festival adu kerbau Do Son telah ada sejak zaman dahulu, terkait dengan pemujaan dewa air bagi masyarakat nelayan pesisir. Diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 bulan 8 kalender lunar, festival ini dijiwai dengan keinginan untuk menaklukkan alam, memohon cuaca yang baik, perdamaian, dan kemakmuran bagi negara. Pada tahun 2025, festival ini akan terus diselenggarakan dengan ritual spiritual lengkap, prosesi kerbau, dan kompetisi adu kerbau. Yang menarik, penyelenggaraannya telah ditingkatkan secara menyeluruh, memastikan keselamatan mutlak bagi para peserta, sesuai dengan arahan Pemerintah dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata.
"Setelah direstorasi dan dikembangkan, penyelenggaraan festival ini semakin ditingkatkan, baik dari segi skala maupun kualitas, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan unsur-unsur khas rakyatnya. Festival adu kerbau Do Son telah menjadi warisan budaya yang berharga, produk wisata yang unik dan menarik, serta berkontribusi dalam mempromosikan citra Do Son khususnya dan Kota Hai Phong pada umumnya kepada wisatawan domestik dan internasional," ujar Bapak Pham Hoang Tuan, Wakil Ketua Komite Rakyat Distrik Do Son.
Setelah memperluas ruang budayanya, Festival Con Son - Kiep Bac juga telah menjadi acara besar di kota ini. Festival ini bukan hanya peninggalan nasional yang istimewa, tetapi juga bagian penting dari kompleks wisata yang baru saja diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Festival musim gugur tahun ini diselenggarakan bersamaan dengan serangkaian acara penting: memperingati hari wafatnya Nguyen Trai yang ke-583, pembukaan Festival Con Son - Kiep Bac, penetapan kompleks peninggalan Yen Tu - Vinh Nghiem - Con Son, Kiep Bac sebagai Situs Warisan Dunia, dan upacara pembukaan stempel Santo Tran. Memimpin penyelenggaraan festival musim gugur tahun 2025, Kamerad Tran Thi Hoang Mai, Direktur Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, mengatakan: "Tugas industri pariwisata tidak hanya melestarikan peninggalan, tetapi juga mempromosikan nilai warisan, sehingga warisan tersebut hidup di hati masyarakat, menarik wisatawan domestik dan mancanegara."
Tak hanya festival tradisional, dalam beberapa tahun terakhir, Festival Flamboyan Merah tahunan telah menjadi sorotan budaya unik kota Hai Phong. Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2012, Festival Flamboyan Merah menandai sebuah kegiatan untuk mempromosikan tanah dan masyarakat Hai Phong di masa pembangunan dan integrasi internasional dengan berbagai kegiatan seni, olahraga, dan pertunjukan yang meriah.

Menyebarkan nilai-nilai festival yang terkait dengan pengembangan pariwisata
Bagi banyak orang dan wisatawan, menghadiri festival tradisional merupakan pengalaman yang menarik karena mereka tidak hanya dapat sepenuhnya menikmati suasana khidmat dan sakral, tetapi juga dapat menyaksikan ritual tradisional yang dipugar dan diwariskan, serta mempelajari budaya masyarakat adat. Sebagai contoh, pada musim semi tahun 2025, situs peninggalan Con Son - Kiep Bac dikunjungi sekitar 68.000 pengunjung; Festival Adu Kerbau Do Son pada tahun 2024 juga menarik puluhan ribu pengunjung. Tidak hanya kedua festival ini, Hai Phong juga memiliki banyak festival dengan ritual tradisional yang kaya akan warna budaya yang dipugar dan dapat menjadi destinasi wisata selama musim festival.
Agar festival menjadi produk wisata yang menarik, sektor budaya, olahraga, dan pariwisata serta daerah perlu melestarikan identitas tradisional, memulihkan sepenuhnya ritual dan permainan tradisional, dan sekaligus menerapkan elemen-elemen modern seperti teknologi suara, cahaya, dan proyeksi secara wajar. Selain itu, festival perlu dikaitkan dengan wisata spiritual, ekologi, dan kuliner; membangun program pengalaman bagi wisatawan seperti berpartisipasi dalam prosesi, membuat kerajinan tangan, dan menikmati hidangan tradisional. Infrastruktur festival juga perlu diperhatikan dan diinvestasikan secara sinkron oleh daerah. Khususnya, transportasi yang nyaman, tempat parkir, toilet, papan nama, serta keamanan, sanitasi lingkungan, dan fasilitas komersial. Pada saat yang sama, dorong pelaku usaha pariwisata dan jasa untuk ikut serta membuka kios makanan, produk suvenir, menyelenggarakan wisata pengalaman, dan menghubungkan agen perjalanan domestik dan asing. Selain upaya dari semua tingkatan dan sektor, setiap warga lokal perlu menjadi "duta budaya" untuk diperkenalkan kepada teman dan wisatawan.
Bila diselenggarakan secara sistematis, profesional dan menyebarkan nilai-nilainya, festival ini tidak saja menjadi wadah bagi kegiatan budaya masyarakat, tetapi juga menjadi "tujuan wisata budaya" Hai Phong di peta pariwisata nasional dan internasional.
Menurut statistik, seluruh kota saat ini memiliki lebih dari 2.000 festival dengan berbagai skala, banyak di antaranya diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional.
Sumber: https://baohaiphong.vn/nhip-cau-ket-noi-di-san-va-du-lich-520312.html






Komentar (0)