Beberapa peraturan baru tentang buku merah mulai 16 Oktober 2023
Surat Edaran Nomor 14/2023/TT-BTNMT mengubah Surat Edaran tentang Tata Cara Penyerahan dan Penyampaian Buku Induk Kependudukan dan Surat Kependudukan pada Saat Pelaksanaan Prosedur Administratif dan Pelayanan Publik di Bidang Pertanahan, berlaku efektif sejak tanggal 16 Oktober 2023.
Secara khusus, ada beberapa peraturan baru tentang buku merah seperti: menghapus persyaratan buku registrasi rumah tangga kertas, peraturan tentang kasus-kasus di mana tidak perlu menyerahkan buku merah asli; nomor identifikasi dapat dicatat pada buku merah, dll.
1. Masukkan nomor identifikasi pribadi ke dalam buku merah
Surat Edaran Nomor 14/2023/TT-BTNMT telah mengubah dan melengkapi ketentuan tentang pencatatan informasi pengguna tanah dan pemilik aset yang melekat pada tanah dalam buku merah bagi orang pribadi dalam negeri sebagai berikut:
Bagi perorangan dalam negeri, tulis “Tn.” (atau “Ny.”), kemudian nama lengkap, tahun lahir, nama dan nomor identitas (jika ada), dan alamat tetap.
Jika dokumen identitas berupa KTP, tuliskan “Nomor KTP:…”;
- Dalam hal KTP Tentara Rakyat, tulis "Nomor KTP:...";
- Pada Kartu Tanda Penduduk, tuliskan “Nomor CCCD:…”;
- Jika Anda tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Tanda Penduduk, tuliskan “Nomor Akta Kelahiran…” atau “Nomor Induk Kependudukan:…;”
Dengan demikian, terhitung mulai tanggal 16 Oktober 2023, apabila seseorang diberikan buku merah tetapi tidak memiliki KTP atau Kartu Tanda Penduduk, maka nomor induk kependudukan yang dimilikinya akan dicatat.
2. Hapus persyaratan buku registrasi rumah tangga kertas saat menjalankan prosedur yang terkait dengan buku merah.
Prosedur terkait buku merah tidak lagi mengharuskan penyerahan atau penyajian buku registrasi rumah tangga kertas saat melaksanakan prosedur pendaftaran perubahan hak guna tanah dan kepemilikan aset yang melekat pada tanah.
Sebaliknya, tergantung pada kasusnya, akan ada persyaratan lain seperti:
- Untuk tanah rumah tangga: Dokumen perjanjian harus memuat informasi anggota rumah tangga yang berbagi hak penggunaan tanah dan kepemilikan properti pada saat alokasi tanah atau sewa tanah...
- Dalam hal terjadi pembagian atau penggabungan hak guna tanah dan harta kekayaan yang melekat pada tanah milik suami istri: Memanfaatkan keterangan mengenai status perkawinan yang ada dalam pangkalan data kependudukan nasional.
Apabila terjadi perubahan Nomor Induk Kependudukan atau Kartu Tanda Penduduk pada buku merah, yang mengakibatkan perubahan identitas orang yang namanya tercantum pada buku merah atau alamat buku merah yang diterbitkan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam Pangkalan Data Kependudukan Nasional.
3. Permohonan buku merah muda apabila pembelian tanah dilakukan sebelum tanggal 1 Juli 2014 namun belum selesai proses serah terima.
Pasal 2 Surat Edaran 14/2023/TT-BTNMT mengatur berkas yang wajib diserahkan dalam rangka pelaksanaan prosedur pemberian buku merah muda dalam hal pengalihan hak guna usaha dan hak milik atas aset yang melekat pada tanah sebelum tanggal 1 Juli 2014, yang mana pihak yang mengalihkan telah diberikan buku tetapi belum melaksanakan prosedur pengalihan hak sebagaimana dimaksud:
(1) Dalam hal menerima pengalihan, pewarisan, atau hibah hak atas tanah atau benda yang melekat pada tanah, dalam hal terdapat perjanjian atau dokumen pengalihan hak sebagaimana dimaksud, namun yang mengalihkan tidak menyerahkan Sertifikat kepada yang menerima pengalihan, maka berkasnya memuat:
- Permohonan pendaftaran perubahan hak atas tanah dan harta kekayaan yang melekat pada tanah sesuai Formulir Nomor 09/DK.
- Kontrak atau dokumen tentang pengalihan hak yang dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal menerima pengalihan atau hibah hak atas tanah tetapi tidak membuat perjanjian atau dokumen pengalihan sebagaimana ditentukan, maka berkasnya memuat:
- Permohonan pendaftaran perubahan hak atas tanah dan harta kekayaan yang melekat pada tanah sesuai Formulir Nomor 09/DK.
- Sertifikat asli yang diterbitkan;
- Dokumen pengalihan hak atas tanah dan asetnya yang dilekatkan pada tanah dan ditandatangani secara lengkap oleh yang mengalihkan dan yang menerima pengalihan.
04 peraturan baru tentang pemberian buku merah berlaku mulai 20 Mei 2023
Mulai 20 Mei 2023, 04 peraturan baru tentang pemberian buku merah yang diubah dan ditambah dalam Keputusan 10/2023/ND-CP akan mulai berlaku.
Dengan demikian, empat peraturan baru tentang pemberian buku merah yang berlaku efektif sejak 20 Mei 2023 adalah:
1. Tata Cara Penerbitan Buku Merah secara Online
Secara khusus, Pasal 7, Pasal 1 Keputusan 10/2023/ND-CP mengubah Pasal 6, Pasal 60 Keputusan 43/2014/ND-CP (diubah dalam Keputusan 148/2020/ND-CP) tentang pelaksanaan prosedur administrasi pertanahan secara elektronik (penerbitan buku merah secara daring) sebagai berikut:
- Berdasarkan ketentuan khusus mengenai prasarana teknologi informasi pertanahan dan pangkalan data pertanahan yang dikelola, instansi penerima berkas dan pengembalian hasil penanganan prosedur administratif pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014/ND-CP bertugas menyelenggarakan penerimaan berkas dan pengembalian hasil penanganan prosedur administratif secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan.
- Dalam hal pelaksanaan prosedur administratif pendaftaran dan penerbitan Sertifikat secara elektronik, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Instansi yang menerima dan mengolah berkas bertanggung jawab melaksanakan tata cara dan prosedur administrasi pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan;
Dalam hal diperlukan pemeriksaan, verifikasi, klarifikasi, atau karena sebab lain, hasil penanganan berkas tidak dapat dikembalikan sesuai ketentuan waktu penanganan prosedur administrasi di bidang pertanahan, maka instansi penerima berkas dan yang menangani prosedur tersebut menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau melalui Portal Layanan Publik atau melalui SMS kepada pemohon dengan menyebutkan alasannya.
Pengguna tanah dan pemilik aset yang melekat pada tanah bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangan sebagaimana ditentukan oleh undang-undang secara langsung atau daring melalui fungsi pembayaran Portal Layanan Publik.
Instansi penerima atau instansi yang menangani permohonan wajib memberitahukan kepada pemohon prosedur administratif penyerahan asli Sertifikat yang telah diterbitkan dan dokumen lain yang dipersyaratkan setelah pengguna tanah menyelesaikan kewajiban keuangannya.
Pengembalian hasil penyelesaian tata usaha negara dilaksanakan pada instansi penerima berkas atau melalui pos atau di tempat yang dimohon, untuk perkara penerimaan berkas dan pengembalian hasil penyelesaian tata cara pendaftaran tanah, barang lain yang melekat pada tanah, penerbitan, penukaran, penerbitan kembali Sertifikat.
Selain itu, dilengkapi dengan pengaturan bahwa pengguna tanah dan pemilik aset yang melekat pada tanah yang mengajukan permohonan untuk dilakukannya prosedur administratif di bidang pertanahan (permohonan penerbitan buku merah secara daring) bertanggung jawab di hadapan hukum atas kebenaran dan kejujuran isi dan dokumen yang dinyatakan dalam berkas yang diajukan.
Instansi penerima berkas bertanggung jawab memeriksa kelengkapan komponen berkas; instansi yang menangani tata usaha negara di bidang pertanahan bertanggung jawab menjalankan kewenangan dan waktu yang tepat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dan tidak bertanggung jawab terhadap isi dokumen dan berkas yang telah disetujui, dinilai, disahkan, atau diputuskan oleh instansi atau orang lain yang berwenang.
Pada saat yang sama, hubungan, pembagian data, dan interkoneksi secara elektronik antara instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembayaran kewajiban keuangan masyarakat pemohon wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan urusan pemerintahan secara elektronik dan peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dan terpadu satu pintu.
2. Perubahan kewenangan penerbitan buku merah
Pasal 5, Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2023/Peraturan Menteri Pertanahan ...
Bagi daerah yang telah memiliki Kantor Pendaftaran Tanah, penerbitan Sertifikat dan pengesahan perubahan Sertifikat yang telah diterbitkan dilakukan oleh instansi sebagai berikut:
- Kantor Pendaftaran Tanah: Untuk organisasi, lembaga keagamaan; orang Vietnam yang berdomisili di luar negeri yang melaksanakan proyek investasi; organisasi dan individu asing; perusahaan dengan modal investasi asing;
- Kantor Pendaftaran Tanah atau Kantor Pendaftaran Tanah: Untuk rumah tangga, individu, komunitas perumahan, dan orang Vietnam yang bermukim di luar negeri yang diizinkan memiliki rumah yang melekat pada hak guna tanah di Vietnam.
Kantor Pendaftaran Tanah dan Cabang-Cabang Kantor Pendaftaran Tanah diperkenankan menggunakan stempel yang dimilikinya untuk menerbitkan Sertifikat dan mengesahkan perubahan terhadap Sertifikat yang telah diterbitkan.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pasal 37 Ayat 1 Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah sebagaimana diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah, menetapkan bahwa daerah yang telah memiliki Kantor Pendaftaran Tanah wajib menerbitkan Sertifikat Tanah kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal: - Apabila pemakai tanah melaksanakan hak-hak seperti jual beli, perubahan peruntukan tanah dan sebagainya, wajib diterbitkan kembali Sertifikat baru; - Penerbitan, penerbitan ulang Sertifikat. |
Dengan demikian, Keputusan Nomor 10/2023/ND-CP telah mengubah kewenangan penerbitan buku merah dan pengesahan perubahan Sertifikat sedemikian rupa sehingga memudahkan masyarakat dalam melaksanakan prosedur administratif tersebut (dilaksanakan di Kantor Pendaftaran Tanah tanpa harus datang ke Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup).
3. Pemberian buku merah untuk kondotel
Keputusan 10/2023/ND-CP melengkapi peraturan tentang pemberian buku merah untuk kondotel dalam Klausul 5, Pasal 32 Keputusan 43/2014/ND-CP.
Khusus untuk pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan bagi akomodasi wisata (termasuk kondotel, dan lain-lain) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pariwisata di atas tanah komersial dan tanah jasa, apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan, peraturan perundang-undangan di bidang konstruksi, dan peraturan perundang-undangan di bidang usaha real estat:
Hak milik atas tanah yang melekat pada tanah yang dipergunakan untuk usaha perdagangan dan jasa, yang dibuktikan dengan surat keterangan hak guna usaha dan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 Ayat 3, Pasal 128 Undang-Undang Pertanahan.
Pemilik proyek konstruksi bertanggung jawab di hadapan hukum atas pemenuhan ketentuan yang diatur dalam undang-undang tentang konstruksi dan undang-undang tentang usaha real estate.
Sertifikasi kepemilikan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat 1, 2, 3, dan 4 Keputusan Menteri Nomor 43 Tahun 2014/PMK.01/2014.
Pencantuman informasi mengenai bidang tanah pada Sertifikat harus sesuai dengan tujuan dan lamanya pemanfaatan tanah sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Pasal 126 Ayat 3 dan Pasal 128 Ayat 1 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2013, ditetapkan bahwa:
Jangka waktu alokasi tanah dan sewa tanah bagi organisasi untuk keperluan pertanian , kehutanan, akuakultur, dan produksi garam; bagi organisasi, rumah tangga, dan perseorangan untuk keperluan komersial dan jasa, sebagai sarana produksi nonpertanian; bagi organisasi untuk melaksanakan proyek penanaman modal; bagi warga negara Vietnam yang berdomisili di luar negeri dan badan usaha penanaman modal asing untuk melaksanakan proyek penanaman modal di Vietnam, akan dipertimbangkan dan diputuskan berdasarkan proyek penanaman modal atau permohonan alokasi tanah dan sewa tanah, namun tidak boleh melebihi 50 tahun.
Untuk proyek yang mempunyai modal investasi besar tetapi pengembalian modalnya lambat, proyek investasi di daerah dengan kondisi sosial ekonomi sulit, daerah dengan kondisi sosial ekonomi sangat sulit yang memerlukan jangka waktu lebih panjang, maka jangka waktu alokasi atau sewa tanah tidak boleh melebihi 70 tahun;
Bagi proyek usaha perumahan, baik yang dijual belikan maupun yang digabung dengan sewa beli, jangka waktu penyerahan tanah kepada investor ditentukan sesuai dengan lamanya proyek; pembeli rumah tinggal yang terkait dengan hak guna tanah berhak memanfaatkan tanah tersebut secara stabil dan permanen.
Apabila jangka waktu tersebut berakhir, apabila pengguna tanah masih memerlukan tanah tersebut, maka Negara mempertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktu penggunaan tanah, namun tidak boleh melebihi jangka waktu yang ditentukan dalam Pasal 126 Undang-Undang Agraria dan Tata Ruang Tahun 2013.
Jangka waktu pemanfaatan tanah pada saat menerima pengalihan hak guna tanah untuk jenis tanah dengan jangka waktu tertentu adalah sisa jangka waktu pemanfaatan tanah sebelum menerima pengalihan hak guna tanah.
Dengan demikian, jangka waktu kepemilikan apartemen kondotel bergantung pada tujuan pemanfaatan lahan.
4. Kasus tambahan dimana dokumen tambahan diperlukan saat menerbitkan buku merah
Secara khusus, sesuai dengan Pasal 11 Butir b, Peraturan Pemerintah Nomor 10/2023/ND-CP, untuk proyek usaha properti yang bukan merupakan proyek pembangunan perumahan, setelah proyek selesai, investor wajib menyampaikan dokumen-dokumen berikut kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan:
- Sertifikat; dokumen pelaksanaan kewajiban keuangan pemilik proyek.
Dalam hal terjadi perubahan kewajiban keuangan, maka wajib disampaikan dokumen bukti penyelesaian kewajiban keuangan atas perubahan tersebut (kecuali dalam hal pengecualian atau keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan);
- Gambar desain denah lantai konsisten dengan status konstruksi terkini dan kontrak yang ditandatangani;
- Pemberitahuan kepada instansi yang berwenang dalam rangka pembangunan konstruksi yang memberikan izin kepada penanam modal untuk menerima barang atau proyek konstruksi atau menyetujui hasil penerimaan penyelesaian barang atau proyek konstruksi untuk mulai digunakan;
- Daftar aset.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)