Memasuki tahun panen 2023-2024, para petani Binh Phuoc sangat gembira karena panen kopinya bagus, dan harga beli di pasar mencapai rekor tertinggi, berfluktuasi sekitar 100-110 ribu VND/kg biji kopi. Harga yang tinggi sejak awal musim merupakan pertanda baik bagi para petani kopi. Dengan demikian, hal ini membantu para petani meningkatkan pendapatan, memperbaiki taraf hidup, dan memiliki kondisi untuk berinvestasi kembali dalam produksi, sehingga menstabilkan lahan kopi.
Para petani bersemangat
Saat ini, para petani mulai memanen kopi untuk tahun 2023-2024. Harga kopi segar saat ini sedang tinggi, berkisar antara 21-22 ribu VND/kg, sementara harga biji kopi berkisar antara 100-110 ribu VND/kg, dua kali lipat dari periode yang sama tahun 2023, sehingga para petani sangat antusias.
Bapak Nguyen Dang Son di Dusun 1, Kelurahan Minh Hung, Kecamatan Bu Dang sangat gembira karena selama 35 tahun bertani kopi, harga kopi belum pernah setinggi tahun ini. Bapak Son mengatakan bahwa keluarganya menanam kopi seluas 6 hektar di kebun jambu mete, dan rata-rata memanen lebih dari 60 ton kopi segar setiap tahun. Jika harga kopi tetap seperti saat ini, keluarganya diperkirakan akan meraup lebih dari 1,3 miliar VND pada musim kopi ini. "Tingginya harga kopi sejak awal musim merupakan pertanda baik bagi para petani kopi. Dengan demikian, hal ini membantu para petani meningkatkan pendapatan, memperbaiki taraf hidup mereka, dan memiliki kondisi untuk berinvestasi kembali dalam produksi serta menstabilkan lahan kopi," ungkap Bapak Son.
Bapak Bui Xuan Dinh di Desa 7, Kecamatan Minh Hung, juga sedang memanen kopi seluas 1 hektar yang baru saja mulai matang bersama kerabatnya. Beliau mengatakan bahwa harga kopi belum pernah setinggi tahun ini. Oleh karena itu, sebagian besar petani kopi sudah berada di kebun lebih awal untuk memanen dan menjualnya ke pasar. Bapak Dinh memperkirakan keluarganya akan memanen 11 ton kopi segar musim ini. Dengan harga beli saat ini, beliau memperkirakan keuntungan sebesar 240 juta VND. "Pada tahun 2023, harga kopi relatif tinggi, dan kami juga senang. Tahun ini, harga meroket, dan para petani kopi sangat gembira. Jika kami dapat mempertahankan harga ini selama beberapa tahun, para petani kopi akan lebih sejahtera," kata Bapak Dinh.
Meskipun belum mencapai puncak musim panen kopi, kegembiraan atas panen yang melimpah terpancar jelas di wajah Bapak Chu Van Dung di Kelurahan Bom Bo, Kecamatan Bu Dang. Bapak Dung dengan gembira menuturkan bahwa keluarganya memiliki 6 hektar kebun kopi yang ditanam secara tumpang sari dengan pohon jambu mete, dan setiap tahunnya dapat menghasilkan lebih dari 12 ton biji kopi. Selama 2 tahun terakhir, harga kopi terus meningkat, setiap hektarnya ia memperoleh penghasilan sebesar 220 juta VND, belum termasuk hasil panen dari pohon jambu mete. Rata-rata, investasi untuk 1 hektar kebun kopi yang ditanam secara tumpang sari dengan pohon jambu mete sekitar 50 juta VND. Dengan demikian, jika harga jual tetap di atas 100.000 VND/kg, maka dari kopi saja, keluarganya akan memperoleh penghasilan sekitar 200 juta VND/ha. "Dalam 2 tahun terakhir, harga kopi kembali naik, membuat para petani sangat senang. Semoga harga tetap stabil hingga akhir musim sehingga para petani kopi bisa mendapatkan penghasilan lebih," ujar Bapak Dung.
Berharap panen yang baik
Bính Phuận adalah provinsi dengan lahan kopi yang relatif luas, lebih dari 14.000 hektar, dengan rata-rata hasil lebih dari 2,2 ton/ha, dan produksi sekitar 29.000 ton. Kopi ditanam di semua wilayah di provinsi ini, tetapi yang paling banyak ditanam adalah di distrik Bu Dang. Setelah bertahun-tahun harga kopi rendah, dalam 2 tahun terakhir, harga kopi kembali naik, membuat para petani sangat gembira.
Namun, menurut beberapa petani kopi, tenaga kerja panen telah meningkat, dan bahkan ada beberapa tempat yang mengalami pencurian kopi. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada untuk melindungi kebun mereka dan mempercepat panen. Di saat yang sama, masyarakat perlu memanen kopi sesuai standar teknis dan kualitas, tanpa merendamnya dalam air atau mencampurnya dengan kotoran. Produk yang dipanen harus lebih dari 95% matang dan tingkat kotoran tidak boleh melebihi 0,5%; panen akhir harus lebih dari 85% matang, dengan kotoran tidak lebih dari 1% dan tidak boleh melebihi 10% dari total hasil panen.
Tak hanya petani kopi yang sibuk mempersiapkan panen, para pelaku usaha, agen pembelian dan pengolahan kopi, juga aktif mempersiapkan modal, kendaraan, mesin, dan gudang untuk menghadapi musim tanam baru. Beberapa agen pembelian kopi di Kecamatan Bu Dang mengatakan bahwa beberapa hari terakhir ini, harga kopi sedang tinggi, sehingga banyak petani yang memanfaatkan penjualan, dan para agen juga telah mematok harga untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Kenaikan harga kopi juga telah membantu para petani mendapatkan manfaat dan merasa lebih aman dalam merawat kebun mereka dengan lebih baik. Namun, pemerintah daerah juga perlu memperkuat komunikasi agar masyarakat tidak menambah luas lahan secara besar-besaran, melainkan berfokus pada kualitas, dengan tujuan pertanian berkelanjutan.
Sumber
Komentar (0)