Pada tahun 2013, Bapak Vi memutuskan untuk mengubah lahan perkebunan kopi seluas 4 hektar yang berproduksi rendah menjadi lahan penanaman 60 pohon durian.
Untuk merawat kebunnya, ia aktif belajar dari pengalaman para pekebun sebelumnya, mengikuti pelatihan dan seminar tentang teknik perawatan durian. Karena luas lahannya yang kecil, ia merawat kebunnya dengan teliti dan hati-hati, memasang sistem irigasi yang hemat, alat penyemprot kabut, menggali saluran drainase, dan lain-lain untuk menghemat biaya perawatan.
Pupuk yang dipilihnya adalah pupuk hayati, yang telah diujinya berkali-kali di kebunnya untuk memastikan keamanannya bagi para pekebun dan konsumen.

Bapak dan Ibu Vi memeriksa kebun durian mereka.
Pak Vi berbagi: "Bekerja di usia senja saya melipatgandakan kegembiraan hidup, menjaga pikiran saya tetap jernih dan waspada, dan membuat saya merasa bahwa saya masih berguna bagi masyarakat." Tahun ini, kebun durian keluarga Pak Vi yang terdiri dari 60 pohon diperkirakan akan menghasilkan sekitar 15 ton buah.
Selain durian, ia juga membudidayakan 2 hektar kopi yang ditanami secara tumpang sari dengan alpukat Booth. Setelah dikurangi biaya, ia memperoleh penghasilan lebih dari 1 miliar VND per tahun.
Bapak Vi bukan hanya contoh utama seorang pengusaha sukses, tetapi beliau juga telah menjabat sebagai kepala Asosiasi Lansia di Desa 5B selama lebih dari 10 tahun.
Saat ini, asosiasi tersebut memiliki 43 anggota yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, di mana lebih dari 50% anggotanya berspesialisasi dalam budidaya durian, sehingga menghasilkan efisiensi ekonomi yang tinggi. Anggota asosiasi selalu siap berbagi dan saling mendukung dalam mengembangkan ekonomi keluarga serta membangun dana asosiasi, berpartisipasi dalam gerakan budaya dan seni, dan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan.
Sumber: https://danviet.vn/o-mot-noi-cua-dak-lak-co-mot-ong-nong-dan-u70-van-thu-bac-ty-tu-vuon-sau-rieng-dep-nhu-phim-20240914170025668.htm






Komentar (0)