Selama pertemuan tersebut, Kim Jong-un "memberikan arahan untuk tindakan militer segera dan menunjukkan tugas-tugas penting yang harus diselesaikan dalam pencegahan perang dan pertahanan diri," menurut kantor berita KCNA. Kim juga "menyatakan sikap politik dan militer yang tegas" dalam pertemuan tersebut.
Foto tersebut, yang diambil pada tanggal 2 Oktober, menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang memeriksa pangkalan pelatihan di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pejabat keamanan senior Korea Utara, termasuk panglima tertinggi angkatan darat dan pejabat militer lainnya, serta menteri keamanan dan menteri pertahanan.
Menurut KCNA, para pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut mendengarkan laporan tentang "tindakan provokatif serius oleh musuh," yang merujuk pada penerbangan pesawat nirawak yang dituduhkan Pyongyang kepada Seoul ke ibu kota Korea Utara.
Apakah jet tempur Korea Selatan meluncurkan rudal yang mampu menghancurkan bunker bawah tanah Korea Utara?
Pertemuan itu berlangsung setelah Pyongyang menuduh Korea Selatan bertanggung jawab atas jatuhnya selebaran berisi "rumor provokatif dan omong kosong" oleh drone, dan memperingatkan pada 13 Oktober bahwa mereka akan menganggapnya sebagai "deklarasi perang" jika drone lain terdeteksi, menurut AFP.
Militer Korea Selatan awalnya membantah berada di balik penerbangan UAV tersebut, sementara spekulasi berfokus pada kelompok aktivis Korea Utara yang telah lama mengirimkan selebaran dan dolar AS ke Korea Utara, seringkali melalui balon, menurut AFP.
Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), badan yang mengawasi gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea (1950-1953), mengatakan pihaknya mengetahui tuduhan Korea Utara. "Komando saat ini sedang menyelidiki masalah ini sesuai dengan perjanjian gencatan senjata," tegas UNC, menurut AFP.
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-kim-jong-un-dinh-huong-hanh-dong-quan-su-giua-luc-cang-thang-voi-han-quoc-185241015063839809.htm






Komentar (0)