Jika angka tersebut akurat, AS akan menghadapi pengeluaran modal yang setara dengan hampir 70% PDB tahunan negara tersebut. Bahkan jika dirinci dalam empat tahun, pengumuman Trump akan tetap menjadi lonjakan belanja modal terbesar dalam sejarah AS pascaperang, melampaui New Deal tahun 1930-an dan lonjakan kereta api abad ke-19.
"Kami sedang menghitung angka-angka yang belum pernah dilakukan orang lain," kata Trump kepada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih pekan lalu. Namun, angka-angka yang dirilis Gedung Putih tidak sepenuhnya sesuai dengan klaim Trump.

Situs web Trump Effect , yang mencantumkan proyek investasi yang diyakini berasal dari pengaruh Trump, hanya mencatat $9,6 triliun dalam investasi domestik dan asing sejak Januari ketika Presiden Trump menjabat.
Analisis Bloomberg Economics telah meninjau semua angka tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa komitmen investasi aktual jauh lebih rendah daripada angka $21 triliun yang diumumkan oleh Presiden AS. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang skala, kelayakan, dan dampak jangka panjang sebenarnya terhadap perekonomian AS dari "gelombang" investasi yang diklaim oleh Trump.
Para ahli berpendapat bahwa mengumumkan komitmen investasi adalah satu hal, tetapi melihat aliran modal ke dalam perekonomian adalah hal yang sama sekali berbeda. Banyak perjanjian hanya sekadar deklarasi, tanpa komitmen yang mengikat atau peta jalan implementasi yang spesifik.
Menurut Bloomberg , beberapa investasi yang tercantum oleh Gedung Putih mungkin bersifat diplomatik murni, atau mungkin merupakan pengeluaran yang direncanakan sebelum Tn. Trump menjabat.
Ketika AS berupaya menarik modal untuk mendorong pertumbuhan, pertanyaan terbesarnya sekarang bukanlah apakah akan ada "ledakan investasi bersejarah", melainkan apakah janji-janji ini memiliki dasar untuk menjadi kenyataan?
Sumber: https://tienphong.vn/ong-trump-chung-toi-dang-tao-ra-nhung-con-so-chua-ai-dat-duoc-post1799490.tpo






Komentar (0)