Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Reuters).
Presiden Prancis Macron mengusulkan pada tanggal 24 Oktober agar koalisi internasional pimpinan AS yang terdiri dari puluhan negara yang memerangi ISIS di Irak dan Suriah harus memperluas cakupan operasinya agar dapat berpartisipasi dalam perang melawan Hamas di Gaza.
Pak Macron tidak memberikan rincian spesifik mengenai rencana mobilisasi koalisi, yang mana Israel bukan anggotanya. Koalisi anti-ISIS yang dipimpin AS dibentuk pada September 2014.
Berbicara bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Tn. Macron mengatakan Prancis siap bergabung dengan koalisi internasional untuk memerangi Hamas.
Tuan Macron, yang telah memperingatkan risiko konflik regional, juga mengatakan pertempuran melawan Hamas "tanpa kompromi tetapi harus mengikuti aturan".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum mengomentari usulan Macron, tetapi mengatakan: "Perjuangan ini bukan hanya perjuangan kita, ini perjuangan semua orang."
Kantor Macron mengatakan Prancis siap berdiskusi dengan Israel dan mitranya mengenai kemungkinan tindakan terhadap Hamas.
Tiga puluh warga Prancis tewas dalam serangan Hamas di wilayah yang dikuasai Israel pada 7 Oktober, dari total 1.400 korban tewas. Sementara itu, serangan udara Israel sebagai balasannya telah menewaskan lebih dari 5.000 orang di Gaza.
Presiden Macron mengatakan bahwa pembebasan sembilan sandera Prancis yang ditawan Hamas merupakan prioritas utama Paris saat ini.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)