Pembaca bertanya: Bisakah Anda memberi tahu kami apa saja yang diatur undang-undang tentang fungsi, tugas, dan wewenang pers?
Jawaban: Isi pertanyaan Anda diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Pers. Secara spesifik, sebagai berikut:
1. Pers di Republik Sosialis Vietnam merupakan sarana informasi yang hakiki bagi kehidupan bermasyarakat, merupakan corong lembaga-lembaga partai, lembaga-lembaga negara, organisasi-organisasi sosial -politik , organisasi-organisasi sosial-politik-profesional, organisasi-organisasi kemasyarakatan, organisasi-organisasi sosial-profesional, dan merupakan wadah bagi rakyat.
2. Pers mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a) Memberikan informasi yang benar tentang situasi nasional dan dunia sesuai dengan kepentingan negara dan rakyat;
b) Menyebarluaskan, menyebarluaskan, dan memberikan sumbangan dalam membangun serta melindungi pedoman dan kebijakan Partai, kebijakan dan undang-undang Negara, hasil-hasil yang dicapai negara dan dunia sesuai dengan asas dan tujuan lembaga pers; memberikan sumbangan pada stabilitas politik, pembangunan sosial-ekonomi , peningkatan pengetahuan rakyat, pemenuhan kebutuhan budaya rakyat yang sehat, perlindungan dan promosi tradisi-tradisi luhur bangsa, pembangunan dan promosi demokrasi sosialis, penguatan blok persatuan nasional yang besar, pembangunan dan perlindungan Tanah Air sosialis Vietnam;
c) Merefleksikan dan mengarahkan opini publik; bertindak sebagai forum untuk menjalankan kebebasan berbicara masyarakat;
d) Menemukan dan mempromosikan orang-orang baik, perbuatan baik, faktor-faktor baru, dan model-model maju; memerangi pelanggaran hukum dan fenomena negatif di masyarakat;
d) Berkontribusi dalam menjaga kemurnian dan mengembangkan bahasa Vietnam dan bahasa-bahasa etnis minoritas Vietnam;
e) Memperluas saling pengertian antara negara dan masyarakat, ikut serta dalam perjuangan rakyat dunia demi perdamaian, kemerdekaan nasional, persahabatan, kerja sama, dan pembangunan berkelanjutan.
* Pembaca bertanya: Bagaimana undang-undang mengatur penyampaian informasi kepada pers dalam situasi mendesak dan tidak biasa oleh badan administratif negara?
Jawaban: Isi pertanyaan Anda diatur dalam Pasal 6, Keputusan Pemerintah No. 09/2017/ND-CP tanggal 9 Februari 2017. Secara spesifik, sebagai berikut:
1. Dalam hal terjadi peristiwa nasional yang menyangkut pertahanan negara, keamanan nasional, ketertiban dan keselamatan sosial, atau kesehatan masyarakat, kecuali dalam hal telah ditetapkannya keadaan darurat, Perdana Menteri atau Juru Bicara Pemerintah wajib menyampaikan pernyataan dan memberikan keterangan kepada pers segera setelah peristiwa tersebut terjadi dan secara berkala selama proses penanganan peristiwa.
2. Dalam hal kejadian yang menyangkut banyak kementerian, lembaga, provinsi, kota, kementerian, lembaga setingkat kementerian, atau DPRD provinsi dan kabupaten/kota yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk memimpin penanganannya, wajib menyampaikan pernyataan dan memberikan keterangan kepada pers secara berkala selama proses penanganan kejadian.
3. Juru bicara atau juru bicara yang diberi wewenang bertanggung jawab untuk berbicara dan memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat kepada pers dalam kasus-kasus yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak biasa berikut ini:
a) Apabila terjadi suatu peristiwa atau masalah penting yang mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat, atau terdapat banyak pendapat di masyarakat yang tidak sependapat tentang suatu masalah dalam lingkup pengelolaan suatu lembaga ketatanegaraan, maka juru bicara atau juru bicara yang diberi wewenang harus menyampaikan pernyataan dan memberikan informasi kepada pers untuk segera memberikan peringatan dan mengarahkan pendapat umum.
Dalam hal terjadi suatu peristiwa yang memerlukan informasi awal segera dari suatu instansi tata usaha negara, maka juru bicara atau juru bicara yang diberi wewenang bertanggung jawab untuk berbicara secara proaktif dan memberikan informasi kepada pers paling lambat dalam waktu 24 jam sejak peristiwa itu terjadi.
b) Apabila lembaga pers atau lembaga negara yang mengurus dan mengelola pers meminta keterangan atau memberikan keterangan tentang peristiwa dan masalah lembaga atau bidang yang dikelolanya yang diberitakan dalam pers atau tentang peristiwa dan masalah tersebut pada huruf a angka 3 pasal ini.
c) Apabila terdapat alasan untuk menduga bahwa pers memuat atau menyiarkan berita yang tidak benar tentang bidang atau wilayah yang menjadi kewenangan instansi tersebut, maka juru bicara atau juru bicara yang diberi wewenang meminta kepada instansi pers tersebut untuk memuat atau menyiarkan tanggapan atau koreksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut Surat Kabar Tentara Rakyat
Sumber
Komentar (0)