Apa itu hukuman peringatan?
Peringatan dipahami sebagai bentuk sanksi atas pelanggaran, ketika seseorang melanggar atau melakukan kesalahan dalam peraturan atau ketentuan yang dapat diperbaiki pada tingkat yang ringan. Bentuk peringatan merupakan bentuk sanksi dalam berbagai bidang hukum, termasuk pelanggaran di bidang lalu lintas.
Pasal 34 KUHP Tahun 2015 menyebutkan: “ Peringatan diberikan kepada pelaku tindak pidana yang kurang berat dan terdapat banyak hal yang meringankan, namun tidak sampai membebaskan dari pidana .”
Dalam hukum pidana, peringatan merupakan salah satu dari tujuh hukuman utama dan juga merupakan hukuman yang paling ringan.
Pasal 32. Sanksi bagi pelanggar
1. Sanksi utama meliputi:
a) Peringatan.
b) Baik.
c) Reformasi non-penahanan.
d) Deportasi… ”.
Dengan demikian, peringatan dapat dianggap sebagai sanksi ringan semata-mata untuk memberikan efek jera kepada organisasi maupun perseorangan agar tidak melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di berbagai bidang, termasuk di bidang lalu lintas.
Patroli dan pengaturan lalu lintas oleh polisi lalu lintas untuk memastikan ketertiban dan keselamatan lalu lintas. (Foto: Xuan Tien)
Dalam kasus apa saja peringatan pelanggaran lalu lintas dikeluarkan?
Keputusan 100/2019/ND-CP yang mengatur sanksi administratif atas pelanggaran di bidang lalu lintas jalan raya dan kereta api menetapkan peringatan untuk pelanggaran lalu lintas dalam kasus-kasus berikut:
Kasus 1
Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 100/2019/ND-CP menyebutkan: “ Pasal 13. Sanksi atas pelanggaran ketentuan mengenai pembangunan dan pemeliharaan jalan di atas lahan yang dicadangkan untuk jalan raya”
1. Sanksi teguran atau denda sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) bagi perorangan, dan Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi badan usaha yang melaksanakan pembangunan di jalan bebas hambatan tanpa memasang rambu informasi pembangunan atau memasang rambu informasi yang isinya tidak lengkap sesuai ketentuan .
Oleh karena itu, jika individu atau organisasi melakukan pelanggaran konstruksi di jalan yang sedang beroperasi; tidak memasang rambu informasi konstruksi atau memasang rambu informasi dengan isi yang tidak lengkap... akan dikenakan peringatan (atau denda sesuai peraturan). Pelanggaran yang dilakukan oleh organisasi dan individu dalam hal ini harus ringan dan memiliki alasan yang meringankan.
Kasus 2
Pasal 15 ayat 1 Keputusan 100/2019/ND-CP mengatur bahwa perkara ini akan dikenakan sanksi peringatan: “ Pasal 15. Sanksi atas pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan perlindungan prasarana lalu lintas jalan.
1. Peringatan atau denda sebesar 60.000 VND hingga 100.000 VND bagi individu yang melakukan salah satu pelanggaran berikut:
a) Menggembalakan ternak di tepi jalan, mengikat ternak pada pohon-pohon di kedua sisi jalan atau pada marka, rambu-rambu, penghalang, atau bangunan pelengkap lalu lintas jalan.
b) Memanjat pilar, tiang atau balok jembatan secara sembarangan .
Dengan demikian, atas perbuatan memanjat dermaga, pilar, kolong jembatan atau menggembalakan binatang di atap jalan, mengikat binatang pada penanda, rambu, dan sebagainya sebagaimana tersebut di atas, maka perorangan atau badan dapat dikenakan sanksi berupa peringatan atas pelanggaran ringan.
Polisi Lalu Lintas Kota Da Nang memeriksa kadar alkohol para pengemudi mobil. (Foto: Xuan Tien)
Kasus 3
Pasal 1, Pasal 21 Keputusan 100/2019/ND-CP: “ Pasal 21. Sanksi atas pelanggaran ketentuan persyaratan pengemudi kendaraan bermotor
1. Sanksi peringatan bagi setiap orang yang berusia 14 tahun sampai dengan 16 tahun yang mengendarai sepeda motor, sepeda motor (termasuk sepeda motor listrik) dan kendaraan sejenisnya yang sejenis dengan sepeda motor atau mengendarai mobil, traktor dan kendaraan sejenisnya .
Bagi masyarakat yang berusia 14 tahun sampai dengan 16 tahun yang mengemudikan sepeda motor, sepeda motor... dan melanggar ketentuan ketentuan pengemudi kendaraan bermotor, biasanya hanya akan diberikan teguran saja karena mereka yang berada pada kelompok usia tersebut merupakan anak di bawah umur yang melanggar peraturan lalu lintas dengan keterbatasan kemampuan kognitif, sehingga bentuk hukumannya hanya bersifat memberikan efek jera, mengoreksi mental, agar tidak mengulangi pelanggaran, dan agar menyadari bahwa perilakunya merupakan pelanggaran hukum.
CHAU THU
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)