Seorang orang tua murid mengatakan bahwa pada tanggal 4 Desember, Sekolah Internasional Vietnam Singapura (Distrik Nha Trang Barat) akan menerima siswa dari ketiga jenjang (SD, SMP, dan SMA) kembali ke sekolah. Sekolah tersebut telah ditutup sementara selama lebih dari seminggu karena banjir bersejarah yang menyebabkan air meluap ke halaman sekolah, mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Namun, ketika meninjau ruang kelas sebelum para siswa kembali ke sekolah, orang tua ini menemukan "gunung sampah" di Jalan 19/5, di sebelah sekolah. Mereka khawatir penumpukan sampah tersebut akan mencemari lingkungan dan memengaruhi kesehatan serta pembelajaran para siswa.
Tempat pembuangan sampah dekat sekolah di Nha Trang ( Video : Trung Thi).
"Penumpukan sampah setelah banjir bersejarah itulah yang disampaikan orang tua kepada sektor lingkungan. Namun, memilih area dekat sekolah sebagai tempat pengumpulan sampah sangat sulit diterima. Kami telah mengajukan permohonan ke pihak sekolah, tetapi kepala sekolah mengatakan bahwa area tersebut berada di luar batas sekolah, jadi mereka hanya dapat melaporkannya ke pihak kelurahan," ujar orang tua tersebut.
Menurut reporter Dan Tri pada 3 Desember, di ujung Jalan 19/5, dekat Sekolah Internasional Vietnam Singapura, tumpukan sampah menumpuk hingga puluhan meter. Area ini berbau tak sedap dan banyak lalat serta nyamuk.

Tempat pemindahan sampah skala besar di Jalan May 19th, dekat Sekolah Internasional Vietnam Singapura (Foto: Trung Thi).
Sebenarnya, ini adalah titik pemindahan sampah. Banyak truk 3,5 ton terus-menerus mengangkut sampah dari permukiman hingga ujung Jalan 19/5, lalu buldoser mengumpulkan sampah menjadi tumpukan besar sebelum memindahkannya ke truk 20 ton untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir yang ditentukan.
Ibu Nguyen Thi Hanh, Kepala Sekolah Internasional Vietnam Singapura, mengatakan bahwa ia telah menerima masukan dari orang tua dan memberikan rekomendasi kepada Komite Rakyat Kecamatan Tay Nha Trang untuk segera menangani tempat pengumpulan sampah.
Ia mengatakan tempat pembuangan sampah itu terletak di luar lingkungan sekolah, sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk turun tangan. Untuk pekerjaan di dalam sekolah, unit tersebut mempekerjakan petugas kebersihan dan memobilisasi staf untuk membersihkan secara terus-menerus guna memastikan lingkungan belajar yang aman.

Jumlah sampah yang terkumpul di sini menumpuk menjadi "gunung", mengeluarkan bau busuk (Foto: Trung Thi).
Ia mengatakan jumlah sampah kini telah berkurang sekitar 1/10 dibandingkan hari-hari sebelumnya dan Perusahaan Lingkungan Hidup Perkotaan Nha Trang terus fokus pada penyelesaian masalah tersebut.
Bapak Nguyen Le Hoang, Kepala Departemen Perencanaan Perusahaan Lingkungan Perkotaan Nha Trang, mengatakan bahwa setelah banjir bersejarah tersebut, jumlah sampah di Nha Trang meningkat drastis. Perusahaan mengerahkan sumber daya manusia dan kendaraan secara maksimal, serta berkoordinasi dengan Perusahaan Lingkungan Kota Ho Chi Minh untuk membersihkan sampah siang dan malam.
Mengenai titik transfer di Jalan 19 Mei, Bapak Hoang mengatakan bahwa lokasi ini dipilih oleh Kecamatan Tay Nha Trang. Titik ini merupakan titik transfer bagi truk sampah 3,5 ton untuk mengangkut sampah dari permukiman, kemudian truk sampah 20 ton akan mengangkutnya ke lokasi pengolahan.

Banyaknya truk yang terus menerus membawa sampah ke daerah ini, menyebabkan orang tua khawatir bahwa bau dari sampah tersebut akan mempengaruhi pelajaran dan kesehatan siswa (Foto: Trung Thi).
Kendaraan besar tidak bisa masuk permukiman karena rawan macet, sehingga terpaksa melewati titik ini, ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran para orang tua, Bapak Hoang menegaskan bahwa beliau akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan penanganan tempat pembuangan sampah di Jalan 19/5 pada tanggal 5 Desember. "Jika masih ada sampah, kami akan mencari lokasi lain dan tidak akan membawanya ke sini lagi," ujar Bapak Hoang.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/phu-huynh-lo-ngai-ve-nui-rac-canh-truong-hoc-lien-cap-20251203161913009.htm






Komentar (0)