
Kerajaan Inggris secara resmi telah memensiunkan armada kendaraan udara tak berawak (UAV) General Atomics Aeronautical Systems, Inc. (GA-ASI) MQ-9A Reaper setelah hampir dua dekade pengerahan operasional.

Transisi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam kemampuan pesawat tanpa awak Angkatan Udara Kerajaan (RAF), beralih ke pesawat tanpa awak MQ-9B Protector RG1 milik GA-ASI yang lebih canggih.

UAV Reaper terakhir dari 10 unit telah dinonaktifkan pada 30 September. UAV Protector kini diintegrasikan ke dalam operasi RAF, khususnya untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR), di samping kemampuan serang.

MQ-9B Protector RG1 memiliki beberapa peningkatan dibandingkan pendahulunya, memainkan peran penting dalam peperangan modern .

Pertama adalah peningkatan kapasitas muatan: Protector dapat membawa muatan senjata yang lebih besar, memiliki sembilan titik keras senjata dibandingkan dengan lima titik keras milik Reaper.

Kedua UAV ini dapat membawa beberapa rudal udara-ke-darat Lockheed Martin AGM-114 Hellfire dan bom berpemandu presisi RTX GBU-12 Paveway IV seberat 500 lb. Patut dicatat, Protector juga dilengkapi dengan rudal MBDA Brimstone 3A, yang meningkatkan kemampuan serangnya.

Pensiunnya Reaper terjadi tak lama setelah Angkatan Udara Kerajaan (RAF) mengumumkan pihaknya tengah mempersiapkan pengerahan Protector dalam Operasi Shader, kampanye berkelanjutan Inggris melawan sisa-sisa kelompok yang memproklamirkan diri sebagai Negara Islam (IS) di Irak dan Suriah.

Kesiapan operasional ini menggarisbawahi komitmen Inggris untuk mempertahankan kehadiran udara yang efektif di wilayah-wilayah yang terdapat ancaman asimetris.

Strategi Inggris semakin beralih ke teknologi UAV canggih untuk mengatasi tantangan keamanan yang semakin meningkat. Peningkatan kemampuan UAV Protector tidak hanya meningkatkan efektivitas operasional Angkatan Udara Kerajaan (RAF), tetapi juga selaras dengan tujuan pertahanan yang lebih luas yang berfokus pada kemampuan adaptasi dan modernisasi platform udara.

Saat Angkatan Udara Kerajaan (RAF) mengintegrasikan Protector ke dalam kerangka operasionalnya, pemantauan kinerja dan dampaknya pada misi saat ini dan masa depan akan menjadi sangat penting.

Konfigurasi ulang kemampuan drone menandakan pendekatan proaktif untuk mempertahankan superioritas udara dalam lanskap pertahanan yang berubah dengan cepat.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/quan-doi-anh-loai-bien-mq-9-reaper-thay-bang-thu-dang-so-hon-post2149057943.html
Komentar (0)