Jam malam yang diberlakukan pemerintah Bangladesh mulai berlaku pada tengah malam tanggal 19 Juli, dan kantor perdana menteri memerintahkan militer untuk mengerahkan pasukan.
| Tentara Bangladesh di jalanan Dhaka, ibu kota, pada pagi hari tanggal 20 Juli 2024. (Sumber: AFP) |
Pada tanggal 20 Juli, tentara Bangladesh dikerahkan untuk berpatroli di kota-kota guna meredam keresahan sipil yang meningkat akibat protes mahasiswa.
Juru bicara angkatan bersenjata Shahdat Hossain mengatakan, “Tentara telah dikerahkan di seluruh negeri untuk menjaga hukum dan ketertiban.”
Stasiun televisi swasta Channel 24 melaporkan bahwa jam malam akan berlaku setidaknya hingga pukul 10 pagi pada tanggal 21 Juli. Jalan-jalan di ibu kota Dhaka hampir sepi saat fajar. Di jalan-jalan, tentara dan kendaraan lapis baja berpatroli di kota metropolitan yang luas dengan 20 juta penduduk.
Kepala badan hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan pada 19 Juli bahwa ia sangat prihatin atas kekerasan yang terjadi minggu ini di Bangladesh, dan menyebut serangan terhadap mahasiswa sebagai "tidak dapat diterima".
Dalam pernyataannya, Turk mengatakan: “Harus ada penyelidikan yang adil, cepat, dan menyeluruh terhadap serangan-serangan ini dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.”
Bapak Turk kini menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan mendesak pasukan keamanan untuk memastikan bahwa setiap penggunaan kekuatan harus sepenuhnya sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional. Beliau menekankan: “Saya juga sangat prihatin dengan laporan tentang pengerahan unit polisi paramiliter seperti Pasukan Perbatasan Bangladesh atau Unit Aksi Cepat. Saya menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mahasiswa dalam protes damai dan untuk menjamin hak kebebasan berkumpul tanpa takut diserang.”
Menurut Turk, para pemimpin politik Bangladesh harus bekerja sama dengan generasi muda negara itu untuk menemukan solusi atas tantangan yang ada dan fokus pada pertumbuhan dan pembangunan negara. Dialog adalah cara terbaik dan satu-satunya untuk maju.
Pekan ini, kepolisian Bangladesh meningkatkan tindakan keras mereka terhadap protes mahasiswa yang telah berlangsung selama berminggu-minggu menuntut reformasi peraturan perekrutan pegawai negeri sipil. Bentrokan antara mahasiswa yang berunjuk rasa dan polisi telah menelan korban jiwa setidaknya 105 orang, yang merupakan tantangan besar bagi pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah 15 tahun berkuasa.
Sumber: https://baoquocte.vn/quan-doi-bangladesh-tang-cuong-tuan-tra-cao-uy-nhan-quyen-lhq-quan-ngai-279437.html






Komentar (0)