Pada Sidang Luar Biasa ke-5 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-15, Majelis Permusyawaratan Rakyat akan membahas dan menyetujui empat hal yang penting dan mendesak.
Sidang Luar Biasa ke-4, Majelis Nasional ke-15 |
Pada tanggal 13 Januari, Sekretaris Jenderal Majelis Nasional menginformasikan bahwa sidang luar biasa ke-5 Majelis Nasional ke-15 dibuka pada tanggal 15 Januari dan diperkirakan akan ditutup pada pagi hari tanggal 18 Januari dalam bentuk pertemuan terkonsentrasi di Gedung Majelis Nasional, Hanoi .
Majelis Nasional akan mengambil waktu istirahat selama satu hari (17 Januari) agar lembaga-lembaga Majelis Nasional, Pemerintah , dan lembaga-lembaga terkait dapat menyerap, merevisi, dan menyempurnakan rancangan undang-undang dan rancangan resolusi.
Pada Sidang Luar Biasa ke-5 Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-15, Majelis Permusyawaratan Rakyat akan mempertimbangkan dan menyetujui empat hal sebagai berikut:
Rancangan Undang-Undang Pertanahan (perubahan) : Setelah diterima dan diperbaiki, Rancangan Undang-Undang Pertanahan (perubahan) yang disampaikan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Sidang Luar Biasa ke-5 ini terdiri dari 16 Bab, 260 Pasal, menghilangkan 5 Pasal, serta mengubah dan melengkapi 250 Pasal (baik isi maupun teknis) dibandingkan dengan Rancangan Undang-Undang yang disampaikan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Sidang ke-6.
Terkait dengan pokok-pokok isi yang memerlukan pembahasan mendalam pada Sidang ke-6, berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, pertukaran, dan penelaahan yang seksama, instansi-instansi terkait sepakat untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap isi: Hak dan kewajiban pemanfaatan tanah bagi masyarakat hukum adat Vietnam yang berdomisili di luar negeri; tidak memperluas cakupan penerimaan pengalihan hak pemanfaatan tanah bagi lembaga ekonomi yang bermodal penanaman modal asing (Pasal 28).
Di samping itu, juga dimuat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkara penerimaan pengalihan hak milik atas tanah oleh badan usaha dengan modal asing dalam rangka penanaman modal asing dalam proyek real estat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang usaha real estat; hak dan kewajiban badan usaha dan unit pelayanan publik yang memanfaatkan tanah untuk pembayaran sewa tahunan atas aset yang melekat pada tanah (Pasal 34).
Rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (perubahan) : Setelah diterima dan diperbaiki, Rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (perubahan) yang disampaikan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Sidang Luar Biasa ke-5 ini terdiri dari 15 bab dan 210 pasal.
Di dalamnya, pendapat para deputi Majelis Nasional diterima pada banyak konten: Penjelasan istilah; kebijakan bank; standar dan ketentuan bagi manajer, operator dan beberapa posisi lain dari lembaga kredit, dewan pengawas; audit independen; operasi lembaga kredit; batas kredit; keuangan, akuntansi, pembukuan...
Beberapa isu utama rancangan Undang-Undang yang dilaporkan kepada Majelis Nasional pada Sidang tersebut meliputi: Penyediaan risiko; Intervensi dini pada lembaga kredit dan cabang bank asing; Pengendalian khusus lembaga kredit; Penanganan kasus penarikan massal, pinjaman khusus dan pinjaman dari lembaga kredit; Penanganan kredit macet dan aset yang dijaminkan; Badan manajemen negara; Ketentuan pelaksanaan.
Rancangan Resolusi tentang sejumlah mekanisme dan kebijakan khusus untuk menghilangkan kesulitan dan hambatan, mempercepat pelaksanaan Program Target Nasional dilaksanakan menurut perintah dan prosedur yang dipersingkat: Rancangan Resolusi terdiri dari 6 pasal, yang menetapkan sejumlah mekanisme dan kebijakan khusus untuk menghilangkan kesulitan dan hambatan, mempercepat pelaksanaan Program Target Nasional, termasuk: Alokasi dan penugasan perkiraan pengeluaran rutin anggaran pusat tahunan; penyesuaian perkiraan anggaran Negara, rencana investasi modal tahunan program target nasional; pengundangan peraturan tentang perintah, prosedur, kriteria, dan contoh berkas untuk memilih proyek pengembangan produksi...
Konten keempat adalah melengkapi Rencana Investasi Publik Jangka Menengah modal anggaran pusat untuk periode 2021-2025 dari sumber cadangan umum yang sesuai dengan peningkatan pendapatan anggaran pusat pada tahun 2022 untuk tugas dan proyek investasi publik dan melengkapi Rencana Investasi Publik Jangka Menengah untuk Grup Listrik Vietnam dari sumber cadangan Rencana Investasi Publik Jangka Menengah .
Rancangan Resolusi tersebut terdiri atas 3 pasal, yang mengatur penggunaan cadangan umum Rencana Investasi Publik Jangka Menengah untuk periode 2021-2025 dan alokasi sumber daya cadangan Rencana Investasi Publik Jangka Menengah untuk periode 2021-2025.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)