Terkejut mengetahui anak-anak menonton konten yang buruk
Dengan perkembangan teknologi dan meluasnya pengaruh media sosial, anak-anak dapat dengan mudah mengakses gambar dan video berisi konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Dalam konteks ini, keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan melindungi anak-anak di dunia maya.
Namun, tidak semua orang tua tahu cara mencegah anak-anak mereka terpapar konten sensitif, dan bahkan ketika itu terjadi, tidak semua orang tahu cara bereaksi dengan tepat.
Ibu terkejut mendapati anaknya menonton film porno. Foto: TS
Ketika putra sulungnya masuk kelas 8, Ibu Nguyen TS (35 tahun, Vinh Phuc ) membelikannya sebuah telepon pintar.
Ia sempat khawatir anaknya akan terlalu asyik menonton film dan bermain game sehingga mengganggu pelajarannya. Namun, karena anaknya kerap mendapat notifikasi dari guru dan pihak sekolah melalui Facebook dan Zalo, ia pun tetap membiarkan anaknya menggunakan ponsel.
Suatu kali, ketika ia menggunakan ponsel anaknya untuk membuka Facebook, ia melihat banyak video berisi konten sensitif. Ia penasaran dan membuka Google Search, lalu terkejut melihat serangkaian pencarian dan pertanyaan seputar seks.
Saya tercengang. Bagaimana mungkin putra saya yang berusia 13 tahun menonton video-video ini? Saat kehilangan kendali, saya membanting ponselnya, berteriak keras, dan lupa bahwa ada anggota keluarga lain di rumah saat itu.
Anak laki-laki itu merasa malu, lalu diam-diam masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Malam itu, dia menolak keluar untuk makan. "Suami saya harus berkali-kali membujuk saya sebelum saya dan putra saya bisa saling terbuka," kata Ibu S.
Setelah amarahnya mereda, ia menyadari bahwa reaksi dan cara ia menangani situasi itu salah. Seharusnya ia lebih tenang, bertanya, mendengarkan anaknya, dan menasihatinya untuk melakukan hal yang benar.
Dan lebih dari itu, sebelum membiarkan anak Anda menggunakan telepon pintar, Anda harus mengantisipasi kemungkinan efek negatifnya, dan kemudian mengambil tindakan untuk mencegah anak Anda terpapar konten yang tidak pantas.
Orang tua perlu bersikap bijaksana
Selama masa pubertas, anak-anak cenderung ingin tahu tentang seks. Pendidikan seks untuk anak adalah sesuatu yang harus dilakukan orang tua sepanjang perjalanan pertumbuhan anak mereka.
Magister Psikologi Le Minh Huan mengatakan, jika suatu saat orang tua mengetahui anak-anaknya penasaran dan menonton konten sensitif yang tidak sesuai usia, sebaiknya orang tua menyikapinya dengan bijaksana.
Kemarahan, omelan, kritikan, dan sebagainya adalah reaksi negatif yang dapat dengan mudah meningkatkan perilaku anak Anda karena menurut psikologi umum, "buah terlarang selalu manis".
Ketika dimarahi orang tua, anak-anak mungkin akan menghentikan perilakunya untuk sementara, tetapi mereka tidak merasa puas, kebutuhan mereka tidak terpenuhi, dan mereka tidak mengerti mengapa mereka dilarang. Belum lagi, menyalahkan, memarahi, dan mengkritik akan merusak psikologis anak.
Itu bukan cara yang tepat untuk mendidik, terutama dalam hal pendidikan seks untuk remaja.
Orang tua sebaiknya duduk dan bertanya dengan lembut: Mengapa kamu menonton film sensitif? Siapa yang menayangkannya? Seberapa sering? Kapan kamu mulai menonton? Bagaimana perasaanmu?... Dengan bertanya dengan lembut dan terampil, orang tua dapat lebih memahami anak-anak mereka dan menemukan cara yang tepat untuk menanganinya.
"Orang tua perlu mengarahkan pendidikan anak-anak mereka dengan lebih baik. Selain itu, perlu memperbarui pengetahuan dan metode mendidik anak melalui membaca buku, dokumen, atau berkonsultasi dengan para ahli," ujar Master Le Minh Huan.
Psikolog menekankan bahwa orang tua perlu secara terbuka berbagi dengan anak-anak mereka tentang "pelajaran seks" sehingga anak-anak memahami bahwa menonton terlalu banyak film sensitif dapat memengaruhi emosi, perilaku, dan kesehatan reproduksi mereka di kemudian hari.
Orang tua perlu mendidik anak tentang seks sedini mungkin. Pendidikan perlu dilakukan secara teratur, berurutan, dan sesuai dengan usia serta psikologi anak.
Orang tua dapat bertemu dengan spesialis atau menghadiri kelas pendidikan seks untuk memperbarui dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mendidik anak-anak mereka.
"Khususnya orang tua harus memberi contoh dan selalu mendampingi anak-anaknya agar pendidikan seks membuahkan hasil yang terbaik," tutur Master Minh Huan.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/sai-lam-cua-nguoi-me-dap-nat-dien-thoai-khi-phat-hien-con-xem-noi-dung-xau-172241001090824859.htm
Komentar (0)