Pada tanggal 8 Juni, informasi dari Rumah Sakit Umum Nghe An menyebutkan bahwa dokter dari Departemen Bedah Saraf Tulang Belakang rumah sakit ini baru saja menyelamatkan nyawa seorang pasien dengan kista cacing pita babi yang terlokalisasi di otak.
Pemindaian CT otak pra operasi
Sebelumnya, pasien SVT (55 tahun, tinggal di distrik Quy Hop, Nghe An) dirawat di rumah sakit dengan mulut bengkok dan tidak dapat menggerakkan sisi kanan tubuhnya.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat epilepsi 5 tahun lalu yang terkontrol dengan obat-obatan. Pasien juga memiliki kebiasaan makan puding darah babi.
Sebelum dirawat di rumah sakit, pasien mengalami sakit kepala, kemudian mulutnya melengkung ke sisi kanan, lengan dan kaki kanannya berangsur-angsur melemah dan tidak dapat digerakkan, disertai dengan serangan epilepsi yang semakin sering dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
Pasien kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Nghe An untuk perawatan darurat. Melalui tes dan pemindaian CT otak, dokter menemukan edema serebral yang besar di belahan otak kiri.
Setelah berkonsultasi, dokter mendiagnosis pasien mengalami sindrom peningkatan tekanan intrakranial akibat larva cacing pita babi pada sistem saraf, dengan risiko kematian tinggi jika tidak segera ditangani.
Dokter melakukan operasi endoskopi untuk mengangkat kista demi menyelamatkan nyawa pasien, dan sekaligus mengobatinya secara medis dengan obat pembunuh kista yang dikombinasikan dengan obat anti-kejang dan antibiotik.
Setelah operasi, kesehatan pasien membaik, ia menjadi lebih waspada, mulutnya tidak lagi bengkok, dan anggota tubuh kanannya kembali fleksibel.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)