
Teleskop Luar Angkasa Hubble merekam komet antarbintang 3I/ATLAS untuk kedua kalinya pada tanggal 30 November - Foto: NASA
Peristiwa ini sangat dinantikan oleh para astronom karena 3I/ATLAS memiliki banyak fitur menarik yang dapat membantu mempelajari komposisi dan evolusi eksoplanet, serta sejarah awal pembentukan bintang.
Objek ketiga yang pernah terbang ke Tata Surya.
Menurut CNN, Teleskop Luar Angkasa Hubble dan wahana Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) baru-baru ini menangkap serangkaian gambar baru dari komet antarbintang 3I/ATLAS saat benda langit tersebut bersiap untuk melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi pada akhir November.
3I/ATLAS pertama kali menarik perhatian pada bulan Juli ketika ditemukan bergerak di sekitar atmosfer Bumi, meskipun berasal dari luar Tata Surya. Objek ini juga merupakan objek antarbintang ketiga yang pernah diamati oleh manusia saat melintasi Tata Surya, sehingga mendorong para astronom untuk mengerahkan berbagai misi yang berfokus pada pelacakan dan penelitiannya.
Data yang dikumpulkan membantu menentukan orbit 3I/ATLAS dengan lebih akurat, dan juga memberikan petunjuk tentang struktur dan komposisi materi untuk menelusuri asal usul benda langit ini.
Hubble adalah salah satu instrumen pertama yang mengamati 3I/ATLAS tak lama setelah penemuannya, pada jarak sekitar 420 juta mil, dan mengungkapkan citra berbentuk tetesan air mata.
Pada tanggal 30 November, teleskop terus menangkap gambar yang lebih jelas menggunakan Wide Field Camera 3 saat komet mendekat hingga jarak 178 juta mil (286 juta km).
Sementara itu, wahana JUICE milik Badan Antariksa Eropa juga mencatat aktivitas menarik di sekitar komet tersebut, menambahkan perspektif penting pada analisis yang sedang berlangsung.
Dua ekor komet ditemukan.

Kamera navigasi (NavCam) Jupiter Icy Moons Explorer menangkap dua ekor yang memanjang dari komet pada tanggal 2 November - Foto: ESA
Pada jarak 66 juta kilometer, wahana antariksa JUICE milik Badan Antariksa Eropa (ESA) – dalam perjalanannya ke Jupiter untuk mempelajari tiga bulan es yang mungkin mengandung lautan di bawah permukaannya – juga memanfaatkan kesempatan untuk merekam aktivitas termal pada komet tersebut saat terbang dekat dengan Matahari.
Karena wahana antariksa menggunakan antena utamanya sebagai perisai panas saat terbang di dekat matahari, yang mengakibatkan transmisi data sangat lambat, tim pengendali mengunduh beberapa gambar NavCam (kamera navigasi) untuk analisis awal.
Gambar-gambar yang baru dirilis mengungkapkan adanya koma – lapisan gas bercahaya yang mengelilingi komet – beserta dua ekornya: ekor plasma berupa gas terionisasi dan ekor debu samar berupa partikel padat yang terlepas dari komet.
Menurut NASA, teleskop dan wahana antariksa mungkin akan terus memantau komet tersebut selama beberapa bulan lagi sebelum meninggalkan Tata Surya.
3I/ATLAS akan mendekati Bumi hingga jarak 167 juta mil (270 juta km) pada tanggal 19 Desember, tetapi akan berada di sisi lain matahari dan tidak akan menimbulkan risiko bagi Bumi.
Data lengkap dari JUICE mengenai lintasan komet ini diharapkan akan dikirimkan antara tanggal 18 dan 20 Februari 2026, termasuk gambar beresolusi tinggi dari kamera optik pesawat ruang angkasa, bersama dengan data tentang komposisi dan partikel materi, yang memberikan petunjuk lebih lanjut tentang asal usul objek antarbintang ini.
Sumber: https://tuoitre.vn/sao-choi-hai-duoi-3i-atlas-sap-ap-sat-trai-dat-20251211104653771.htm






Komentar (0)