Secara khusus, Undang-Undang tentang Lembaga Kredit (diamandemen), yang baru-baru ini disahkan oleh Majelis Nasional , menetapkan bahwa pemegang saham yang memiliki 1% atau lebih dari modal dasar lembaga kredit (CI) harus memberikan CI informasi tentang individu dan orang terkait, termasuk: Nama lengkap; nomor identifikasi pribadi; kewarganegaraan, nomor paspor, tanggal penerbitan, tempat penerbitan pemegang saham yang merupakan orang asing; nomor Sertifikat Pendaftaran Bisnis atau dokumen hukum yang setara dari pemegang saham yang merupakan organisasi; tanggal penerbitan, tempat penerbitan dokumen ini.
Selain itu, pemegang saham yang memiliki 1% atau lebih dari modal dasar juga harus memberikan informasi tentang kuantitas dan persentase saham yang mereka miliki dan saham milik orang-orang terkait di lembaga kredit tersebut.
Pemegang saham yang memiliki 1% atau lebih dari modal dasar harus mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada lembaga kredit yang memberikan informasi untuk pertama kalinya dan ketika ada perubahan dalam informasi ini dalam waktu 7 hari kerja sejak tanggal terjadinya atau perubahan informasi.
Terkait dengan rasio kepemilikan, pemegang saham yang memiliki lebih dari 1% modal dasar hanya perlu menyampaikan informasi apabila terjadi perubahan rasio kepemilikan sahamnya, rasio kepemilikan sahamnya, dan rasio kepemilikan saham orang-orang yang terafiliasi dari 1% modal dasar atau lebih dibandingkan ketentuan sebelumnya.
Undang-undang baru tersebut juga mengharuskan lembaga kredit untuk mengungkapkan kepada publik informasi tentang nama lengkap individu dan organisasi yang merupakan pemegang saham yang memiliki 1% atau lebih dari modal dasar lembaga kredit dan jumlah dan persentase saham yang dimiliki oleh individu tersebut dan orang terkait di situs web lembaga kredit dalam waktu 7 hari kerja sejak tanggal menerima informasi yang diberikan.
Berdasarkan peraturan baru, konsep "orang-orang terkait" telah diperluas hingga mencakup kakek-nenek dari pihak ayah, kakek-nenek dari pihak ibu, bibi, paman, keponakan laki-laki, dan keponakan perempuan, yaitu lima generasi. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan kepemilikan silang.
Undang-Undang Lembaga Perkreditan (sebagaimana diubah) juga mengatur peta jalan untuk memperketat rasio pemberian kredit kepada nasabah dalam Pasal 136 Ayat 1 sebagai berikut:
Jumlah saldo kredit yang belum dilunasi oleh nasabah dan orang yang mempunyai hubungan istimewa dengan nasabah tersebut pada bank umum, bank koperasi, kantor cabang bank asing, lembaga perkreditan rakyat, atau lembaga keuangan mikro, tidak boleh melebihi rasio berikut:
Terhitung sejak tanggal berlakunya Undang-Undang ini (1 Januari 2025) sampai dengan sebelum tanggal 1 Januari 2026: sebesar 14% dari modal ekuitas untuk nasabah; sebesar 23% dari modal ekuitas untuk nasabah dan orang yang terafiliasi dengan nasabah tersebut;
Dari 1 Januari 2026 hingga sebelum 1 Januari 2027: 13% ekuitas untuk pelanggan; 21% ekuitas untuk pelanggan dan orang-orang terkait dari pelanggan tersebut;
Dari 1 Januari 2027 hingga sebelum 1 Januari 2028: 12% ekuitas untuk pelanggan; 19% ekuitas untuk pelanggan dan orang-orang terkait dari pelanggan tersebut;
Dari 1 Januari 2028 hingga sebelum 1 Januari 2029: 11% ekuitas untuk pelanggan; 17% ekuitas untuk pelanggan dan orang-orang yang terkait dengan pelanggan tersebut;
Mulai 1/1/2029: 10% ekuitas untuk pelanggan; 15% ekuitas untuk pelanggan dan orang-orang yang terkait dengan pelanggan tersebut.
Sebelumnya, Undang-Undang Lembaga Perkreditan mengatur: Jumlah saldo kredit yang belum dilunasi nasabah paling banyak 15% dari modal sendiri bank umum, bank asing, dana perkreditan rakyat, atau lembaga keuangan mikro; jumlah saldo kredit yang belum dilunasi nasabah dan orang yang terkait paling banyak 25% dari modal sendiri bank umum, bank asing, dana perkreditan rakyat, atau lembaga keuangan mikro.
Dengan demikian, rasio kredit/ekuitas maksimum untuk nasabah bank akan menurun secara bertahap dari 15% menjadi 10% dalam 5 tahun (hingga 2029). Rasio kredit/ekuitas maksimum untuk nasabah dan pihak terkait akan menurun secara bertahap dari 25% menjadi 15% dalam 5 tahun (hingga 2029).
Sumber






Komentar (0)