Siswa berpartisipasi dalam babak final kompetisi penelitian sains dan teknologi untuk tahun ajaran 2022-2023
Oleh karena itu, Kompetisi Sains dan Teknologi (KHKT) diperuntukkan bagi siswa kelas 8 dan 9, siswa SMA, pusat pendidikan berkelanjutan, pendidikan vokasi, dan pusat pendidikan berkelanjutan. Secara spesifik, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan bahwa proyek penelitian sains dan teknologi akan mencakup 22 bidang, seperti: ilmu hewan, ilmu sosial dan perilaku, biokimia , biomedis dan ilmu kesehatan , kimia , matematika, mikrobiologi, fisika dan astronomi, robot dan mesin pintar...
Proyek dapat terdiri dari 1 mahasiswa atau kelompok yang terdiri dari 2 mahasiswa dalam satu unit yang sama. Setiap mahasiswa hanya dapat berpartisipasi dalam 1 proyek. Proyek dapat berupa rencana, solusi, model, produk spesifik, dan dapat dibuat dalam bentuk klip video berdurasi kurang dari 3 menit.
Departemen Pendidikan dan Pelatihan juga secara tegas mengatur syarat-syarat sekolah yang dapat mengikuti lomba penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni harus memiliki kegiatan penelitian ilmiah siswa dan menyelenggarakan lomba ilmu pengetahuan dan teknologi di tempat penyelenggaraan.
Terkait jumlah pendaftar, masing-masing Dinas Pendidikan dan Pelatihan mendaftarkan maksimal 22 proyek, sementara Kota Thu Duc mendaftarkan maksimal 44 proyek. SMA, pusat pendidikan berkelanjutan, serta pusat pendidikan vokasi dan pendidikan berkelanjutan mendaftarkan maksimal 3 proyek.
Peserta yang proyeknya memenangkan juara pertama dalam Kompetisi Sains dan Teknologi tingkat kota untuk siswa tahun ajaran 2022-2023 dapat mendaftar untuk 3 proyek lagi. Peserta yang proyeknya berpartisipasi dalam Kompetisi Sains dan Teknologi tingkat nasional untuk siswa dalam 5 tahun terakhir dapat mendaftar untuk maksimal 3 proyek lagi.
Menurut para pimpinan Departemen Pendidikan dan Pelatihan, peraturan di atas bertujuan untuk memperdalam kegiatan penelitian ilmiah di sekolah menengah atas, menjadikannya kegiatan pendidikan tahunan. Dengan demikian, proses inovasi di setiap sekolah akan terdorong, yang secara efektif mendukung inovasi dalam metode pengajaran, pengujian, dan penilaian untuk mengembangkan kualitas dan kemampuan siswa. Hal ini juga akan mendorong guru untuk meningkatkan kapasitas profesional dan teknis mereka, sehingga meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah menengah pertama dan atas.
Melalui taman bermain ini, sekolah secara efektif menerapkan pendidikan STEM di sekolah, dan mendorong universitas, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dll. untuk mendukung kegiatan penelitian ilmiah dan teknis siswa sekolah menengah atas.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)