
Bom Bo Soc telah lama menjadi simbol solidaritas, patriotisme, dan keberanian yang tak tergoyahkan dalam perang perlawanan melawan AS. Citra masyarakat etnis Stieng yang menumbuk padi untuk memberi makan tentara di tengah hutan—siap makan umbi hutan untuk memberi nasi, makan abu untuk memberi garam kepada tentara—telah tercatat dalam buku sejarah, puisi, dan kenangan banyak generasi, sekaligus menciptakan vitalitas yang kuat dari lagu "Suara Alu di Bom Bo Soc" yang digubah oleh musisi Xuan Hong.

Berdasarkan Keputusan tersebut, kawasan perlindungan peninggalan bersejarah ini ditetapkan secara khusus; Komite Rakyat di semua tingkatan bertanggung jawab untuk mengelola, melindungi, dan mempromosikan nilainya sesuai dengan Undang-Undang Warisan Budaya. Hal ini merupakan tonggak penting yang menegaskan nilai historis tanah bersejarah ini, sekaligus membuka peluang besar bagi pengembangan pariwisata budaya di wilayah tersebut.

Pada tahun 2015, tahap pertama Kawasan Konservasi Budaya Etnis S'tieng di Bom Bo telah selesai dan beroperasi di lahan seluas 39 hektar (rencana induk lebih dari 113 hektar), dengan total investasi lebih dari 85 miliar VND. Proyek ini mencakup berbagai hal seperti: rumah panjang tradisional, rumah resepsi, halaman festival, sekolah, desa kerajinan, sistem lalu lintas, listrik, dan air... Semua ini bertujuan untuk menciptakan kembali ruang hidup, melestarikan adat istiadat keagamaan, dan identitas budaya S'tieng.

Ditetapkan sebagai Monumen Nasional tidak hanya merupakan penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga menjadi dasar bagi Soc Bom Bo untuk menjadi destinasi wisata khusus di peta wisata wilayah Tenggara - tempat pengunjung dapat mempelajari masa lalu yang heroik sekaligus merasakan keunikan budaya masyarakat Stieng.

Sumber: https://www.sggp.org.vn/soc-bom-bo-duoc-cong-nhan-la-di-tich-lich-su-quoc-gia-post812573.html






Komentar (0)