Perusahaan AS SpaceX berencana untuk menghapus sekitar 100 satelit Starlink lama dari orbit karena cacat desain yang dapat menyebabkannya gagal.
Gugus satelit Starlink sebelum diluncurkan ke orbit. Foto: SpaceX
Dalam pengumuman pada tanggal 12 Februari, SpaceX mengatakan perusahaan akan melakukan penurunan terkendali sekitar 100 satelit internet Starlink versi 1 karena kekhawatiran bahwa satelit tersebut dapat rusak di orbit dan menjadi tidak terkendali.
"Satelit-satelit ini saat ini dapat dikontrol dan melayani pengguna secara efektif, tetapi tim Starlink telah mengidentifikasi masalah umum dalam armada satelit kecil ini yang dapat meningkatkan kemungkinan kegagalan di masa mendatang," ujar SpaceX. Perusahaan tidak merinci masalah tersebut atau satelit spesifik mana yang terdampak.
SpaceX memiliki 5.438 satelit Starlink di orbit dari 5.828 satelit yang telah diluncurkannya hingga saat ini, menurut Jonathan McDowell, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics yang melacak satelit internet SpaceX. Satelit tertua yang masih mengorbit adalah satelit versi 1, yang diluncurkan pada tahun 2019 dan 2020. Satelit-satelit ini tidak memiliki pelindung matahari (yang ditambahkan pada versi-versi selanjutnya) yang mengurangi jumlah pantulan sinar matahari, sehingga mengurangi kecerahannya. Dari 420 satelit yang lebih tua, 337 masih mengorbit.
SpaceX menyatakan bahwa satelit-satelit tersebut akan diturunkan secara bertahap di orbit selama sekitar enam bulan. Semua satelit akan tetap mempertahankan kemampuan manuver dan kemampuan penghindaran tabrakan selama pendaratan. Satelit Starlink dirancang untuk hancur total, tanpa menimbulkan risiko bagi manusia di darat, di udara, atau di laut, saat memasuki kembali atmosfer dan terbakar.
Penghapusan satelit lama tidak akan memengaruhi layanan broadband Starlink, kata SpaceX. "Pengalaman pelanggan Starlink tidak akan terpengaruh oleh deorbit satelit lama. SpaceX memiliki kemampuan untuk membangun hingga 55 satelit per minggu dan meluncurkan lebih dari 200 satelit per bulan. Hal ini memungkinkan kami untuk terus meningkatkan sistem dan membuatnya lebih tangguh," kata perusahaan tersebut.
Thu Thao (Menurut Berita Luar Angkasa )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)