Berdasarkan ketentuan Pasal 6 Pasal 9 Undang-Undang tentang Tertib Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan Tahun 2024, perbuatan memegang dan menggunakan telepon genggam atau alat elektronik lainnya pada saat mengemudikan kendaraan di jalan raya dilarang keras.
Secara khusus, pengemudi dilarang memegang dan menggunakan ponsel saat berkendara. Jika seseorang memasang ponselnya di atas dudukan untuk melihat Google Maps tanpa memegang dan mengoperasikannya saat mengemudi, hal tersebut tidak melanggar peraturan di atas.
Akan tetapi, penggunaan telepon (bahkan pada dudukannya) tetap harus menjamin keselamatan lalu lintas.
Denda memegang dan menggunakan ponsel saat mengendarai sepeda motor pada tahun 2025
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 168 Tahun 2025 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2025, sanksi penggunaan telepon genggam saat mengendarai sepeda motor adalah sebagai berikut:
Denda sebesar VND800.000 hingga VND1 juta akan dikenakan kepada pengemudi yang menggunakan payung, perangkat audio (kecuali alat bantu dengar), perangkat genggam, dan ponsel atau perangkat elektronik lainnya. Pada saat yang sama, 4 poin SIM akan dikurangi.
Denda sebesar 10-14 juta VND akan dikenakan kepada pengemudi yang menggunakan payung, perangkat audio (kecuali alat bantu dengar), memegang dan menggunakan ponsel atau perangkat elektronik lainnya yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Selain denda, 10 poin SIM akan dikurangi.
Dengan demikian, pengendara sepeda motor yang memegang dan menggunakan ponsel saat berkendara akan dikenakan denda mulai dari 800.000 hingga 1 juta VND. Jika memegang dan menggunakan ponsel saat berkendara dan menyebabkan kecelakaan, dendanya akan berkisar antara 10 hingga 14 juta VND. Selain itu, poin SIM akan dikurangi.
Denda terbaru untuk sepeda motor tanpa spion
Berdasarkan peraturan di atas, sepeda motor yang berpartisipasi dalam lalu lintas wajib memiliki kaca spion kiri untuk memastikan visibilitas pengemudi. Apabila sepeda motor tidak memiliki kaca spion kiri atau memilikinya tetapi tidak berfungsi, akan dikenakan denda sebesar 400.000 hingga 600.000 VND.
Apa itu sepeda motor yang ada kaca spionnya tapi tidak berfungsi?
Secara khusus, kaca spion sepeda motor harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh undang-undang. Kaca spion harus terpasang dengan aman. Pengemudi dapat menyesuaikan area pandang di posisi mengemudi.
Permukaan pemantul kaca spion harus cembung dan dapat dilihat dengan jelas pada jarak minimal 50 m ke kanan dan kiri, atau titik tengah permukaan pemantul kaca spion harus berada pada jarak minimal 280 mm dari bidang median longitudinal kendaraan.
Dalam kasus cermin bundar, diameter permukaan pemantul tidak boleh kurang dari 94 mm dan tidak boleh lebih besar dari 150 mm.
Dalam kasus cermin non-lingkaran, dimensi permukaan pemantul harus sedemikian rupa sehingga lingkaran bertuliskan diameter 78 mm terkandung dalam persegi panjang berdimensi 120 mm x 200 mm.
Dengan demikian, apabila suatu sepeda motor mempunyai spion tetapi tidak memenuhi syarat-syarat di atas, maka sepeda motor tersebut dianggap sebagai sepeda motor berspion tetapi tidak berfungsi.
Denda karena mengemudi di jalur yang salah dengan sepeda motor
Peraturan Daerah Nomor 168 Tahun 2016 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menetapkan bahwa pengendara sepeda motor, moped, dan kendaraan sejenisnya akan dikenakan denda sebesar 600.000 sampai dengan 800.000 VND (sebelumnya 400.000 sampai dengan 600.000 VND) apabila melakukan pelanggaran sebagai berikut:
Mengemudi di sisi jalan yang salah;
Mengemudi di jalur atau bagian jalan yang salah (jalur yang searah atau jalur yang berlawanan arah);
Kendarai kendaraan melintasi median jalan tetap di antara dua jalur lalu lintas.
Selain itu, jika pengendara sepeda motor mengemudi di jalur yang salah dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas, ia akan dikenakan denda mulai dari 10 juta VND hingga 14 juta VND (sebelumnya 4 juta VND hingga 5 juta VND) dan SIM-nya dikurangi 10 poin.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa denda pelanggaran lalu lintas pada sepeda motor mulai tahun 2025 mengalami kenaikan, yang mana denda pelanggaran lalu lintas pada jalur yang salah sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas meningkat tajam.
VN (sintesis)[iklan_2]
Sumber: https://baohaiduong.vn/su-dung-dien-thoai-khi-lai-xe-may-bi-phat-the-nao-402801.html
Komentar (0)