
Secara khusus, segera setelah Resolusi No. 18-NQ/TW, Inspektorat Kejaksaan Agung secara proaktif meninjau fungsi, tugas, dan struktur organisasinya untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan praktis. Dari 6 departemen fungsional, unit ini telah disederhanakan menjadi 3 departemen, memastikan cakupan inspeksi, pemeriksaan, penyelesaian pengaduan, dan pengaduan yang komprehensif, sekaligus meningkatkan kapasitas dan tanggung jawab pegawai negeri sipil. Berdasarkan hasil tahap pertama, unit ini terus melaksanakan Rencana No. 193/KH-VKSTC untuk menyederhanakan organisasi di dalam unit-unit afiliasinya, menghentikan pengaturan departemen, dan beralih ke manajemen yang terpadu, langsung, dan fleksibel.
Kebijakan di atas tertuang dalam Keputusan No. 19/QD-VKSTC tanggal 2 Oktober 2025 tentang penghapusan pembagian divisi di bawah Departemen dan Inspektorat. Pengaturan ini bertujuan untuk memodernisasi organisasi, merampingkan titik fokus, mengurangi tingkat menengah, meningkatkan inisiatif, fleksibilitas, dan kesatuan dalam mengarahkan dan mengoperasikan pekerjaan inspeksi dan pemeriksaan di seluruh Industri. Ini bukan perampingan mekanis, melainkan tekad untuk meningkatkan kualitas manajemen dan efisiensi praktis Inspektorat Kejaksaan Agung," ujar Dr. Mai Thi Nam, Kepala Inspektur Kejaksaan Agung .

Sejalan dengan penataan organisasi, Inspektorat Kejaksaan Agung telah melakukan inovasi dalam metode manajemen, operasional, dan evaluasi melalui sistem indeks KPI. Indeks-indeks tersebut disusun berdasarkan kelompok konten utama: kemajuan dan kualitas penerbitan kesimpulan; tingkat implementasi rekomendasi setelah inspeksi; tingkat penyelesaian pengaduan dan pengaduan yang tepat waktu; efektivitas inspeksi, pemantauan, dan desakan implementasi kesimpulan dan rekomendasi; kualitas sintesis, arahan, konsultasi, dan pelaporan untuk seluruh industri. Penerapan KPI membantu menstandardisasi proses kerja, mengkuantifikasi hasil, dan sekaligus menjadi alat pemantauan dan evaluasi yang objektif dan transparan, yang memperkuat tanggung jawab pribadi dan disiplin publik. Data diperbarui secara berkala, memastikan pemantauan yang ketat terhadap kemajuan dan kualitas pelaksanaan tugas.

Hasil implementasi menunjukkan bahwa penghapusan tingkat departemen membantu mempersingkat proses pemrosesan, meningkatkan konsistensi dalam manajemen, dan mendorong peran koordinasi terpusat. Manajemen berbasis KPI berkontribusi pada penyesuaian metode kerja, mendorong inisiatif, tanggung jawab, dan fokus pada produk tertentu. Banyak indikator profesional telah mencapai tingkat yang baik, mencerminkan peningkatan kualitas, disiplin, dan efisiensi pelayanan publik. Hasil ini menegaskan efektivitas perampingan organisasi yang dipadukan dengan inovasi dalam metode manajemen, yang dengan jelas menunjukkan rasa tanggung jawab, keberanian, dan tekad untuk berinovasi dari kepemimpinan kolektif dan pegawai negeri sipil Inspektorat Kejaksaan Agung," ujar Dr. Mai Thi Nam, Kepala Inspektur Kejaksaan Agung.

Atas hasil yang dicapai tersebut, Inspektorat Kejaksaan Agung mendapatkan penghargaan berupa Sertifikat Kelulusan atas prestasi dalam melaksanakan Keputusan Presiden Nomor 18-NQ/TW tanggal 25 Oktober 2017 tentang Penataan Aparatur dan Pelaksanaan Fungsi Efektif dan Efisien.
Ke depan, Inspektorat Kejaksaan Agung akan terus menjalankan motto "4T: Dedikasi - Keahlian - Substansi - Persuasi" yang dipadukan dengan motto "Solidaritas - Inovasi - Keberanian - Disiplin", dengan tetap berpegang teguh pada tugas politik yang diembannya, guna berkontribusi membangun dunia Kejaksaan Agung yang bersih, tangguh, modern, efektif, dan efisien.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/thanh-tra-vksnd-toi-cao-sap-xep-tinh-gon-to-chuc-quan-ly-theo-kpi-nang-hieu-luc-hieu-qua-hoat-dong-20251023122121196.htm
Komentar (0)