Pada bulan Agustus 2026, semua kendaraan roda dua bertenaga bensin akan dilarang registrasi dan penduduk ibu kota India akan dipaksa untuk membeli mobil listrik sebagai kendaraan pribadi ketiga mereka guna mengurangi polusi udara.
Hilangkan kendaraan roda dua yang menimbulkan polusi
Perubahan baru ini merupakan bagian dari Kebijakan Kendaraan Listrik 2.0 yang berani dari pemerintah Delhi.
Kebijakan baru kami menguraikan peta jalan yang jelas menuju elektrifikasi, dengan target spesifik untuk setiap segmen kendaraan. Untuk kategori kendaraan tertentu, kami menargetkan 100% kendaraan baru yang terdaftar di Delhi bertenaga listrik.
Kami juga telah mengembangkan strategi terperinci untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan ini,” kata seorang pejabat seperti dikutip Hindustan Times .

Berdasarkan kebijakan baru ini, mulai Agustus 2026, kota akan berhenti mendaftarkan kendaraan roda dua baru berbahan bakar bensin, solar, atau gas alam terkompresi (CNG). Khusus kendaraan roda tiga, sepeda motor bertenaga CNG yang berusia lebih dari 10 tahun wajib diganti atau dikonversi menjadi kendaraan listrik selama masa berlaku kebijakan ini.
Para ahli menganggap ini sebagai langkah maju yang penting, dengan potensi untuk mendorong proses transisi hijau di kota tersebut.
Hindustan Times menekankan, kebijakan drastis diperlukan karena kendaraan bermesin pembakaran dalam merupakan salah satu sumber utama polusi di Delhi.
"Sesuai rancangan kebijakan, mulai Agustus 2026, kota ini akan berhenti mendaftarkan becak motor bertenaga CNG dan kendaraan kargo roda tiga baru, dan tidak akan memperbarui izin kendaraan CNG yang ada. Semua izin ini akan diganti atau diterbitkan kembali sebagai izin kendaraan listrik," demikian pernyataan seorang pejabat seperti dikutip surat kabar tersebut.
Akan ada rencana serupa untuk mobil yang menggunakan mesin pembakaran internal.
Kebijakan baru ini juga mengusulkan untuk mewajibkan semua kendaraan pengangkut sampah milik Pemerintah Kota Delhi (MCD), Badan Air Delhi (DJB), dan badan-badan sipil lainnya untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik secara bertahap, mencapai 100% pada tahun 2027.
Untuk mendukung transisi ini, diharapkan lebih dari 13.200 stasiun pengisian daya akan dipasang di seluruh kota, memastikan kepadatan 5 km/stasiun.

Kebijakan sebelumnya menargetkan 48.000 titik pengisian daya pada tahun 2026, tetapi kemajuan aktual hanya sekitar 10% (stasiun pengisian daya dapat memiliki beberapa port pengisian daya).
Para pejabat mengatakan kebijakan baru tersebut bertujuan untuk menjadikan 95% dari registrasi kendaraan baru di Delhi bertenaga listrik pada tahun 2027 dan 98% pada tahun 2030, dibandingkan dengan target sebelumnya sebesar 25% kendaraan listrik di antara registrasi kendaraan baru pada tahun 2024, yang telah tercapai pada angka 13-14%.
Empat tujuan utama kebijakan baru tersebut meliputi: mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesehatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dalam ekosistem kendaraan listrik, meningkatkan keamanan energi dan ketahanan jaringan, serta memastikan transisi ke kendaraan listrik berlangsung adil dan berkelanjutan.
Para pejabat transportasi mengatakan pemerintah sedang gencar memperluas armada bus listriknya di Delhi, dengan rencana menambah jumlah bus hingga mencapai sekitar 3.000 unit pada akhir tahun ini. Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pembelian kendaraan listrik hanya untuk kepentingan umum.

Kebijakan EV baru Delhi dapat dianggap sebagai rencana transformasi tingkat negara bagian yang paling progresif hingga saat ini, menurut Amit Bhatt, CEO (India) dari Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih (ICCT).
"Larangan registrasi kendaraan roda dua bermesin pembakaran internal setelah 15 Agustus 2026 akan menjadi preseden yang kuat di seluruh negeri. Namun, rencana penghapusan serupa diperlukan untuk mobil bermesin pembakaran internal," tegas Bapak Amit Bhatt.
Sebelumnya, pemerintah Delhi telah mengumumkan akan melarang pengisian bahan bakar mobil berbahan bakar bensin yang berusia lebih dari 15 tahun untuk mengurangi polusi, mulai 31 Maret, sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk mengatasi kabut asap dan polusi udara yang parah di Delhi.
Delhi telah melarang kendaraan berbahan bakar bensin berusia di atas 15 tahun dan kendaraan berbahan bakar diesel berusia di atas 10 tahun. Selain itu, semua kendaraan harus memiliki sertifikat Pengendalian Pencemaran (PUC) yang sah untuk mengisi bahan bakar.
Banyak SPBU telah memasang sistem kamera bertenaga AI untuk memeriksa kepatuhan PUC. Sistem ini akan dimanfaatkan untuk memverifikasi usia kendaraan.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/thu-do-an-do-sap-cam-xe-may-xang-dau-de-lay-lai-bau-troi-xanh-2382895.html






Komentar (0)