Menurut Reuters, pemerintah Tiongkok akan meninjau dan menyetujui peta jalan yang memungkinkan organisasi menerbitkan stablecoin akhir bulan ini. Para ahli mengatakan langkah ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan yuan di seluruh dunia dan juga untuk mengikuti langkah kebijakan AS terkait stablecoin.
"Rencana tersebut diharapkan mencakup tujuan penggunaan stablecoin yang dipatok yuan di pasar global serta tanggung jawab otoritas domestik. Rencana ini juga akan mencakup pedoman untuk pencegahan risiko," ujar sumber tersebut kepada Reuters.
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang sering dipatok dengan aset lain agar nilainya tetap stabil. Mata uang digital ini semakin mendapat perhatian di komunitas keuangan global. Pada pertengahan Juli tahun ini, AS menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan kerangka hukum khusus untuk stablecoin.
Sumber Reuters lainnya mengatakan para pemimpin senior Tiongkok diperkirakan akan bertemu untuk membahas masalah tersebut pada akhir Agustus.
Rincian rencana Beijing diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang, dengan regulator termasuk Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) yang ditugaskan untuk melaksanakannya.

Yuan Tiongkok (Foto: iStock).
Jika terlaksana, rencana Tiongkok untuk memperkenalkan stablecoin akan menandai perubahan besar dalam pendekatan negara tersebut terhadap aset digital. Pada tahun 2021, Beijing melarang perdagangan dan penambangan mata uang kripto karena kekhawatiran akan risiko yang ditimbulkannya terhadap sistem keuangan.
Tiongkok telah lama ingin meningkatkan status renminbi di dunia, mencapai status yang setara dengan dolar AS atau euro, yang mencerminkan statusnya sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Namun, kontrol modal yang ketat dan surplus perdagangan tahunan yang mencapai triliunan dolar menjadi hambatan bagi tujuan ini.
Menurut para ahli, hal ini juga dapat menjadi hambatan utama bagi perkembangan stablecoin di Tiongkok. Stablecoin dirancang untuk mempertahankan nilai tetap dan seringkali dipatok pada mata uang fiat seperti USD, serta digunakan oleh para pedagang untuk membeli dan menjual mata uang kripto lainnya.
Menurut platform pembayaran SWIFT, pangsa yuan dalam pembayaran global turun menjadi 2,88% pada bulan Juni, level terendah dalam dua tahun terakhir. Sebaliknya, pangsa dolar AS meningkat menjadi 47,19%.
Di Asia, Korea Selatan juga telah mengumumkan akan mengizinkan perusahaan menerbitkan stablecoin yang dipatok terhadap won dan mengembangkan infrastruktur yang diperlukan terkait mata uang kripto ini. Inisiatif serupa juga sedang dilaksanakan di Jepang.
Menurut penyedia data mata uang kripto CoinGecko, pasar stablecoin global saat ini relatif kecil, dengan total kapitalisasi sekitar $247 miliar. Namun, Standard Chartered Bank memprediksi pasar ini dapat tumbuh hingga $2 triliun pada tahun 2028.
Khususnya, menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), stablecoin yang dipatok pada USD saat ini mendominasi pasar stablecoin global, mencakup lebih dari 99%.
Source: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/tien-so-nhan-dan-te-vu-khi-moi-cua-trung-quoc-trong-cuoc-dua-tien-te-20250821233538261.htm
Komentar (0)