Selain itu, Bapak Biden juga mengusulkan agar setiap presiden petahana memilih hakim baru setiap dua tahun. Menurut pernyataan Gedung Putih, pembatasan masa jabatan akan membantu posisi hakim Mahkamah Agung AS lebih sering berubah dan menentukan waktu pencalonan hakim baru, sehingga menghindari kasus di mana pilihan presiden berdampak besar pada generasi mendatang.
Usulan tersebut muncul setelah putusan Mahkamah Agung yang kontroversial, termasuk pencabutan hak aborsi secara nasional pada tahun 2022. Namun, para pengamat mengatakan bahwa dengan perpecahan yang terjadi di Kongres AS saat ini, akan sulit bagi rencana reformasi peradilan Biden untuk disahkan pada bulan-bulan terakhir masa jabatannya, menurut AFP.
9 Hakim Agung AS
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tong-thong-biden-de-xuat-gioi-han-nhiem-ky-tham-phan-toa-an-toi-cao-cua-my-185240730205941884.htm
Komentar (0)