Pada tanggal 18 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Baku, memulai kunjungan kenegaraan ke Azerbaijan.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan mitranya dari Azerbaijan Ilham Aliyev menikmati makan malam yang intim pada malam 18 Agustus. (Sumber: TASS) |
Menurut kantor berita TASS , sejumlah acara resmi dan kerja penting dijadwalkan berlangsung pada 19 Agustus. Putin akan mengunjungi pemakaman Alley of Honor dan meletakkan karangan bunga di makam pemimpin Azerbaijan, Heydar Aliyev.
Setelah itu, pemimpin Rusia akan mengunjungi pemakaman Alley of Martyrs dan memberikan penghormatan kepada mereka yang gugur demi kemerdekaan Azerbaijan.
Presiden Putin akan mengadakan pertemuan resmi dengan mitranya Ilham Aliyev di Zagulba Residence di tepi Laut Kaspia, yang diperkirakan akan membahas situasi terkini dan prospek pengembangan hubungan bilateral lebih lanjut, serta isu-isu mendesak dalam agenda internasional dan regional.
Kedua kepala negara akan mengadakan pembicaraan tertutup sebelum pertemuan gabungan dengan delegasi kedua belah pihak. Rencananya, kedua belah pihak akan mengeluarkan pernyataan bersama dan sejumlah dokumen kerja sama tingkat negara. Setelah pembicaraan, kedua pemimpin akan mengadakan konferensi pers.
Duta Besar Azerbaijan untuk Rusia, Polad Bulbul Ogly, mengatakan bahwa kedua presiden siap untuk dialog mendalam. Ia menambahkan: "Saat ini, hubungan antara Moskow dan Baku berada pada "tingkat interaksi sekutu yang sangat tinggi."
Menurut diplomat tersebut, Moskow dan Baku sedang mempertimbangkan untuk membuka Konsulat Jenderal Rusia di Azerbaijan.
Pada akhir Mei, kepala Komite Urusan Internasional Dewan Federasi (majelis tinggi parlemen Rusia) Grigory Karasin mengatakan bahwa Moskow dan Baku sedang membahas pembukaan konsulat jenderal di Khankendi, sebelumnya dikenal sebagai Stepanakert, yang merupakan ibu kota republik Nagorny-Karabakh yang tidak diakui.
Pada Desember tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa negara tersebut akan segera membuka lima konsulat jenderal – di Kapan (Armenia), Aktau (Kazakhstan), Samarkand (Uzbekistan), Denpasar (Indonesia), dan Male (Maladewa). Kementerian juga membahas rencana pembukaan kedutaan besar di Burkina Faso dan Guinea Khatulistiwa.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-nga-cong-du-azerbaijan-baku-noi-quan-he-hai-ben-dang-o-muc-tuong-tac-dong-minh-cao-283120.html
Komentar (0)