Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah muncul di markas NATO untuk pertemuan sekutu yang mendukung Kiev.
Pada tanggal 11 Oktober (waktu setempat), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky muncul di markas NATO di Brussels (Belgia) untuk menghadiri pertemuan sekutu yang mendukung Kiev dalam konflik 20 bulan dengan Rusia.
Ini juga merupakan kunjungan pertama Tn. Zelensky ke markas NATO, meskipun pemimpin Ukraina tersebut sebelumnya menyampaikan pidato di hadapan sekutu dari jarak jauh di Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara kepada media di samping Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels, Belgia, 11 Oktober. (Foto: Reuters)
Menurut Tass, saat berbicara kepada media di depan markas NATO, Tn. Zelensky menyatakan kekhawatirannya bahwa Barat mungkin "kurang memperhatikan" Ukraina di tengah beralihnya perhatian global ke perang baru yang meletus di Israel.Pemimpin Ukraina juga "berharap untuk terus menerima dukungan AS" , menyatakan bahwa "jika bantuan ke Kiev berakhir, waktu akan berada di pihak Rusia".
Selain itu, Tn. Zelenskiy sekali lagi menyerukan penggunaan aset Rusia yang disita di Barat untuk membiayai proyek rekonstruksi di Ukraina.
"Mereka (tentara Rusia) menyerang kita, kita bisa menggunakan uang ini. Mari kita cari solusi untuk menggunakan uang Rusia ini dan membelanjakannya untuk membangun kembali Ukraina," ujarnya.
Tampil bersama Presiden Ukraina Zelensky, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dukungan NATO untuk Ukraina akan “dalam hal pertahanan udara, artileri, dan amunisi” dan blok tersebut telah meningkatkan produksi senjata.
"Pertahanan udara memainkan peran penting dalam melindungi kota-kota dan infrastruktur penting Ukraina. Hanya dengan demikian, rakyat Ukraina dapat berproduksi, berdagang, dan beroperasi sebagaimana layaknya negara normal. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk membiayai dan menyediakan amunisi bagi perang mereka," ujar Bapak Stoltenberg.
Inggris dan negara-negara Nordik mengumumkan paket bantuan baru untuk Ukraina
Pada hari yang sama, Inggris dan sekutu Eropa utara lainnya mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 100 juta pound ($123 juta) untuk Ukraina, untuk membantu angkatan bersenjata negara itu membersihkan ladang ranjau dan memelihara kendaraan serta infrastruktur penting.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan paket bantuan tersebut berasal dari Dana Internasional untuk Ukraina (IFU) yang dikelola Inggris.
Dukungan baru ini muncul saat pendukung Barat Kiev berlomba untuk meningkatkan pasokan senjata sebelum musim dingin, setelah serangan musim panas Ukraina gagal menghasilkan keuntungan yang diharapkan di medan perang.
Belgia akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina pada tahun 2025
Jet tempur F-16. (Foto: Reuters)
Juga pada 11 Oktober, Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder mengatakan di radio Bel RTL bahwa negaranya akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina mulai tahun 2025.
Akan tetapi, Tn. Dedonder tidak merinci berapa banyak jet yang akan dikirim ke Ukraina.
Jenis pesawat tempur ini merupakan tulang punggung Angkatan Udara AS dan negara-negara Barat. Pesawat ini telah beroperasi sejak tahun 1978. Pesawat ini relatif murah dan mudah dirawat. Di Barat, F-16 dianggap yang terbaik di antara pesawat sejenis. Pesawat ini memiliki mesin yang bertenaga dan rasio daya-terhadap-berat yang baik, ringan, dan mudah bermanuver.
Dua pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina menggelapkan uang untuk membeli rompi antipeluru
Dalam perkembangan lain, Badan Investigasi Negara Ukraina mengatakan pada 10 Oktober bahwa dua pejabat senior Kementerian Pertahanan negara itu ditangkap karena dicurigai menggelapkan anggaran $7 juta untuk membeli rompi antipeluru.
Pernyataan itu muncul saat Presiden Zelensky meningkatkan upaya antikorupsi dan memecat pejabat yang dituduh korupsi untuk menenangkan sekutu Barat yang mendukung Ukraina.
Badan Investigasi Negara Ukraina menyatakan bahwa kedua pejabat tersebut telah memesan "perlengkapan militer berkualitas buruk" dari luar negeri, "yang tidak hanya menyebabkan kerugian anggaran sebesar 250 juta hryvnia (sekitar 7 juta dolar AS) tetapi juga melemahkan kemampuan pertahanan negara dan mengancam nyawa personel militer."
Menurut laporan, terdapat beberapa skandal korupsi di Kementerian Pertahanan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Agustus, Zelensky memecat pejabat yang bertanggung jawab atas rekrutmen militer di berbagai wilayah di seluruh negeri atas dugaan korupsi. Pada bulan September, Menteri Pertahanan Ukraina saat itu, Reznikov, mengundurkan diri.
Hua Yu (Sumber: Guardian, Tass, China News)
Komentar (0)