Upacara penghormatan ini diselenggarakan oleh Komite Rakyat Distrik Dau Lieu (Kota Hong Linh - Ha Tinh ) dan keturunan keluarga Bui untuk memberikan penghormatan kepada Sensor Kekaisaran Bui Cam Ho, seorang mandarin terkenal yang berjasa bagi negara dan rakyat selama Dinasti Le Akhir.
Pada pagi hari tanggal 21 Februari (tepatnya tanggal 12 Januari penanggalan lunar), Komite Rakyat Distrik Dau Lieu (Kota Hong Linh) dan keturunan keluarga Bui dengan khidmat mengadakan upacara untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada Sensor Kekaisaran Bui Cam Ho.
Memimpin upacara pada Upacara Syukur Sensor Kekaisaran Bui Cam Ho.
Pada masa pemerintahan Raja Le Thai To, Bui Cam Ho (1390 - 1483) dianggap sebagai salah satu dari dua pendiri, yang menjabat sebagai Guru Besar bagi putra tertua Raja Le Loi, Raja Le Thai Tong...
Selama hidupnya, Bui Cam Ho memegang banyak jabatan seperti: Sensor Kerajaan, An Vu Su Lang Son , Tham Tri Chinh Su, Tuoc A Tri Tu, melalui tiga raja Le (Le Thai To, Le Thai Ton, Le Nhan Ton); pergi ke Dinasti Ming dua kali pada tahun 1433 dan 1438, menyumbangkan banyak prestasi besar bagi negara dan rakyat...
Sejumlah besar masyarakat dan keturunan keluarga Bui hadir dalam upacara rasa syukur tersebut.
Setelah pensiun, ia membangun bendungan untuk mengalihkan air dari Gunung Hong Linh guna mengairi ladang Ke Treo. Setelah meninggal, ia diberi gelar Binh Quan Dai Vuong, Thuong Dang Phuc Than.
Upacara pengucapan syukur dilaksanakan dengan khidmat dan penuh rasa hormat serta dilakukan oleh para tetua adat.
Sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas jasa-jasanya, setelah Bui Cam Ho wafat, masyarakat membangun sebuah kelenteng untuk memujanya di kaki Gunung Bach Ty, sebelah barat jajaran Ngan Hong (kini distrik Dau Lieu). Pada tahun 1992, kelenteng Bui Cam Ho ditetapkan sebagai peninggalan sejarah dan budaya nasional oleh Kementerian Kebudayaan dan Informasi.
Perwakilan pimpinan sejumlah departemen, lembaga, kota Hong Linh...
...dan masyarakat serta sanak saudara mempersembahkan dupa pada upacara rasa syukur tersebut.
Nam Giang
Sumber
Komentar (0)