Lockheed Martin Skunk Works baru saja menyelesaikan uji demonstrasi teknologi pertempuran udara di mana kecerdasan buatan AI mengelola dan mengoordinasikan misi.
Pada tanggal 23 November, Bulgarianmilitary mengutip informasi dari Lockheed Martin Skunk Works yang mengatakan bahwa perusahaan Amerika ini baru saja berkoordinasi dengan Organisasi Demonstrasi dan Pembuatan Prototipe perusahaan tersebut dan Laboratorium Kinerja Operator (OPL) Universitas Iowa (AS), untuk menyelesaikan demonstrasi teknologi pertempuran udara yang ambisius, dengan fokus pada kecerdasan buatan (AI).
Program ini merupakan terobosan dalam interaksi antara pesawat berawak dan tak berawak.
Pesawat L-39 Albatros - Sumber foto: USAF |
Selama pengujian, pilot pesawat L-39 Albatros memimpin dan berkoordinasi dengan dua drone L-29 Delfin untuk menetralkan target simulasi menggunakan sistem senjata virtual. Sementara itu, AI memainkan peran sentral dalam manajemen dan koordinasi misi secara real-time. Hasil ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan AI ke dalam penerbangan militer , di mana AI tidak hanya mengelola operasi kontrol tetapi juga mengadaptasi strategi dengan medan perang yang terus berubah.
"Pencapaian ini berpotensi mengubah cara operasi tempur udara dilakukan, mengoptimalkan komando dan kendali, serta meningkatkan efektivitas misi dalam kondisi pertempuran sesungguhnya," ujar John Clark, wakil presiden dan manajer umum Lockheed Martin Skunk Works.
Demonstrasi ini tidak hanya akan berfokus pada pertempuran udara, tetapi juga akan diperluas ke operasi udara-ke-darat dan geolokasi. Lockheed Martin dan OPL sedang mengembangkan metode pelatihan baru yang mengintegrasikan AI ke dalam lingkungan dunia nyata, dengan tujuan mempersingkat waktu pengambilan keputusan, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan kelincahan dalam skenario pertempuran yang kompleks.
Lockheed Martin dan Universitas Iowa telah berkolaborasi untuk menciptakan solusi mutakhir guna mengoptimalkan kemampuan komando, menggunakan teknologi AI dan sistem otonom canggih. Pengujian telah menunjukkan bahwa AI tidak hanya mendukung tetapi juga meningkatkan koordinasi antara operator manusia dan drone, meletakkan fondasi bagi era baru dalam pertempuran udara.
Kemajuan ini memiliki implikasi strategis bagi masa depan penerbangan militer, karena formasi gabungan pesawat berawak dan nirawak semakin banyak dikerahkan untuk melawan ancaman udara dan darat secara efektif. Integrasi AI menjanjikan perubahan signifikan dalam cara menjalankan misi, meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap skenario pertempuran modern, dan memastikan keselamatan pilot yang optimal.
Dalam konflik militer yang semakin kompleks, teknologi ini bukan hanya kemajuan teknologi, tetapi juga investasi strategis untuk masa depan. Lockheed Martin bertujuan untuk mempertahankan kepemimpinannya dalam industri penerbangan militer, dengan komitmen untuk mengembangkan inovasi mutakhir guna menghadapi tantangan peperangan modern.
Dari optimasi jalur penerbangan hingga penyesuaian taktis secara real-time, AI sedang membentuk kembali cara angkatan udara menjalankan misi mereka, membuka babak baru dalam sejarah pertempuran udara. Ke depannya, Lockheed Martin akan terus berinovasi dan mengintegrasikan teknologi AI, menciptakan sistem yang lebih kuat, andal, dan tersinkronisasi yang akan membantu meningkatkan kemampuan untuk merespons secara efektif ancaman yang semakin canggih di medan perang global.
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/intelligence-nhan-tao-ai-duoc-cho-thu-nghiem-tac-chien-khong-quan-360454.html
Komentar (0)