Banyak orang bilang makan makanan pedas saat cuaca dingin bisa mudah menyebabkan refluks atau sakit perut. Benarkah ini? (Truc, 30 tahun, Hanoi ).
Membalas:
Refluks gastroesofageal adalah fenomena mengalirnya cairan lambung kembali dari lambung ke esofagus. Ini merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami orang. Kondisi ini semakin parah saat cuaca dingin karena cuaca dingin merangsang peningkatan kadar histamin dalam darah, yang meningkatkan sekresi asam lambung, sehingga menyebabkan lambung berkontraksi dengan kuat.
Selain itu, pola makan yang tidak sehat seperti banyak mengonsumsi makanan pedas dan merokok untuk menghangatkan tubuh juga meningkatkan risiko refluks. Saat cuaca dingin, resistensi juga berkurang, sehingga orang dengan riwayat refluks gastroesofageal rentan kambuh.
Untuk mencegah refluks asam, Anda harus makan secara teratur dan bijaksana, membagi makanan menjadi porsi-porsi kecil agar tubuh dapat menyerapnya dengan baik. Hindari makan berlebihan atau membiarkan perut terlalu lapar. Batasi konsumsi makanan panas, asam, dan pedas. Jangan berbaring atau berolahraga berat setelah makan.
Istirahatlah yang cukup dan batasi begadang. Hindari asap rokok, stimulan, alkohol, bir... yang memengaruhi kesehatan kardiovaskular, pencernaan, dan pernapasan.
Jagalah agar tubuh Anda tetap hangat, terutama perut dan leher. Berolahragalah untuk meningkatkan daya tahan dan adaptasi Anda terhadap perubahan cuaca. Berhati-hatilah untuk tidak berolahraga di pagi hari atau keluar rumah secara tiba-tiba saat cuaca dingin untuk mencegah stroke, terutama bagi lansia atau mereka yang memiliki riwayat stroke.
Jika refluksnya parah, Anda harus menemui dokter untuk mendapatkan resep, pengobatan, dan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
Dokter Ha Hai Nam
Wakil Kepala Departemen Bedah Perut 1, Rumah Sakit Kanker Pusat.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)