Foto: Panitia Penyelenggara
Pada malam tanggal 22 Juni, malam ketiga Festival Kembang Api Internasional Da Nang (DIFF 2024) antara dua tim Eropa, Polandia dan Jerman, terganggu oleh hujan. Namun, hujan di antara dua babak kompetisi tersebut justru semakin menunjukkan kecintaan masyarakat terhadap festival ini, karena penonton tetap hadir dalam jumlah besar.
Tim Jerman membuka pertunjukan sesuai dengan temanya, membawa penonton melalui berbagai tahapan cinta. Pertunjukan kembang api pembuka terasa lembut dan romantis, seperti lagu cinta dengan beragam emosi.
Seiring berjalannya pertunjukan, semakin banyak kembang api besar meledak di langit, menciptakan tontonan yang mengesankan yang, bersama dengan musik, memberikan perasaan terpesona yang mendalam kepada para penonton.
Sepanjang pertunjukan, tim juga menyajikan beberapa momen lembut dengan kembang api berwarna-warni dalam berbagai nuansa. Untuk sepenuhnya mengekspresikan tema cinta di malam itu, tim menyatakan bahwa mereka menggunakan 4.000 kembang api yang diproduksi di berbagai benua.
Pertunjukan kembang api yang spektakuler meliputi petasan emas yang berjatuhan dengan anggun, percikan api yang berjatuhan seperti bintang jatuh, gugusan kembang api yang dekat dengan permukaan sungai, dan pola spiral yang saling terkait.
Tampaknya takdir berpihak pada tim tersebut, karena hujan deras mulai turun segera setelah pertunjukan berakhir. Meskipun demikian, para wisatawan di kedua sisi Sungai Han tetap menerobos hujan untuk menunggu segmen kompetisi selanjutnya.
Performa tim dari Jerman:
Foto: Panitia Penyelenggara
Foto: TRUNG NGHIA
Foto: TRUNG NGHIA
Tribun dipenuhi penonton yang menyaksikan pertunjukan kembang api - Foto: TRUNG NGHIA
Hujan telah berhenti, tetapi hal itu sangat memengaruhi penampilan pasangan Polandia tersebut. Sejak saat pertama, penonton disuguhi pertunjukan kembang api yang memukau dengan gaya klasik.
Dengan ratusan pertunjukan kembang api, langit malam diterangi oleh semburan warna. Melakukan debut mereka di acara ini, tim dari Polandia mempersembahkan pertunjukan kembang api spektakuler dalam skala besar, memungkinkan puluhan ribu penonton untuk merasakan waktu melambat dan mengagumi keajaiban cahaya.
Pertunjukan kembang api di ketinggian rendah terpengaruh oleh kabut. Efek semburan warna dan cahaya di ketinggian agak berkurang karena angin tenang dan asap belum menghilang.
Namun, teknik menembak tim dan beragam kembang api yang mereka gunakan membuat penonton terpukau.
Performa tim dari Polandia:
Foto: TRUNG NGHIA
Foto: Panitia Penyelenggara
Foto: Panitia Penyelenggara
Foto: Panitia Penyelenggara
Sumber: https://tuoitre.vn/troi-thuong-man-trinh-dien-phao-hoa-cua-doi-chu-nha-euro-2024-2024062223010308.htm






Komentar (0)