
Tiongkok promosikan pertukaran mata uang dengan Jepang dan Korea Selatan
Menurut South China Morning Post, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok, Phan Cong Thang, membahas inisiatif tersebut dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia. Tiongkok saat ini memiliki 32 perjanjian swap senilai total 4,5 triliun yuan, termasuk perjanjian dengan Korea Selatan, Jepang, Eropa, dan Islandia. Para ahli mengatakan mekanisme swap mata uang akan membantu tiga negara dengan ekonomi terbesar di Asia Timur Laut mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar AS dan memperkuat kerja sama keuangan menjelang pertemuan ASEAN dan APEC mendatang.
Swap mata uang merupakan instrumen yang lazim digunakan antarbank sentral untuk menyediakan likuiditas mata uang domestik, yang juga dapat memberikan keringanan finansial dalam krisis utang, di samping operasi keringanan oleh lembaga multilateral.
Diskusi kebijakan tersebut terjadi saat Tiongkok telah lama berupaya mempromosikan penggunaan mata uangnya, yuan, di luar negeri, untuk melawan dolar dan mendorong perjanjian perdagangan bebas di antara tiga negara Asia Timur, yang ekonominya secara gabungan mencakup seperempat ekonomi global.
Korea Selatan dan Jepang adalah mitra dagang terbesar keempat dan keenam Tiongkok berdasarkan nilai pada tahun 2024. Masih belum jelas bagaimana perjanjian mata uang Tiongkok-Jepang-Korea Selatan dapat dibentuk dan apakah akan dimasukkan dalam Inisiatif Chiang Mai, sebuah perjanjian pertukaran mata uang multilateral yang diluncurkan pada Mei 2000 yang mencakup 10 negara Asia Tenggara.
Dalam pernyataan daring pekan lalu, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menyatakan bahwa gubernur bank sentral Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan bertukar pandangan mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini. Sumber lain mengatakan diskusi mengenai pertukaran mata uang sedang berlangsung, tetapi kesepakatan bilateral antara ketiga negara merupakan hasil yang paling mungkin.
Perjanjian swap mata uang Tiongkok dengan Korea Selatan selama lima tahun, senilai 400 miliar yuan (US$56,18 miliar), berakhir bulan ini. Tiongkok menandatangani perjanjian swap bilateral dengan Bank Jepang pada Oktober 2024, senilai 200 miliar yuan selama tiga tahun. Sementara itu, perjanjian swap mata uang Korea-Jepang dihidupkan kembali pada Desember 2023, senilai 10 miliar dolar AS dan selama tiga tahun.
Sumber: https://vtv.vn/trung-quoc-thuc-day-hoan-doi-tien-te-voi-nhat-ban-han-quoc-100251022213506768.htm
Komentar (0)