Saat mencapai usia pensiun, jika karyawan membayar lebih dari jumlah tahun kepesertaan asuransi sosial untuk menerima pensiun maksimum (35 tahun untuk pria, 30 tahun untuk wanita), setiap tahun kelebihan pembayaran akan menerima subsidi satu kali saat menikmati rezim tersebut.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, apabila pekerja laki-laki telah mengikuti program jaminan sosial selama 35 tahun dan pekerja perempuan telah mengikuti program jaminan sosial selama 30 tahun, maka akan memperoleh pensiun maksimal (75%).
Dalam hal membayar kelebihan tahun kepesertaan asuransi sosial untuk menerima 75% gaji, setiap tahun dihitung sebagai 0,5 bulan gaji asuransi sosial rata-rata.
Namun, mulai 1 Juli 2025, Undang-Undang Asuransi Sosial yang baru (Undang-Undang Asuransi Sosial 2024) yang berlaku telah menambahkan peraturan untuk meningkatkan subsidi satu kali bagi pensiunan yang terus bekerja dan berpartisipasi dalam asuransi sosial.
Undang-Undang Asuransi Sosial yang baru memiliki penyesuaian yang lebih tinggi bagi orang-orang yang mencapai usia pensiun tetapi terus bekerja dan berpartisipasi dalam Asuransi Sosial.
Khusus untuk pegawai yang berhak atas pensiun tetapi tetap membayar iuran jaminan sosial, besarnya subsidi adalah 2 kali lipat dari rata-rata gaji pokok yang dijadikan dasar pembayaran jaminan sosial, untuk setiap tahun pembayaran yang lebih tinggi dari jumlah tahun yang ditentukan (dihitung sejak usia pensiun).
Cara menghitung manfaat satu kali untuk pensiunan
Untuk dapat menghitung besaran subsidi satu kali sesuai ketentuan Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2024, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial telah memberikan petunjuk rumus perhitungan khusus.
Misalnya, kasus khusus untuk menghitung manfaat sekaligus saat pensiun adalah sebagai berikut:
Bapak A. bekerja dalam kondisi kerja normal. Saat mencapai usia pensiun, beliau memiliki iuran asuransi sosial selama 39 tahun. Jika Bapak A pensiun segera setelah mencapai usia pensiun, beliau akan memiliki kelebihan iuran asuransi sosial selama 4 tahun.
Dengan kelebihan iuran jaminan sosial selama 4 tahun, setiap tahun Bapak A akan menerima tunjangan sekaligus sebesar tambahan 0,5 bulan gaji iuran jaminan sosial rata-rata. Dalam hal ini, tunjangan sekaligus Bapak A adalah: 4 tahun x 0,5 = 2 bulan gaji iuran jaminan sosial rata-rata.
Namun, jika Tn. A. tidak segera pensiun dan tetap bekerja serta membayar iuran asuransi sosial selama 3 tahun sebelum pensiun, Tn. A. akan memiliki total iuran asuransi sosial selama 42 tahun. Dengan demikian, selain pensiunnya, Tn. A. juga akan menerima tunjangan satu kali sebagai berikut:
Iuran jaminan sosial selama 4 tahun lebih dari 35 tahun sebelum usia pensiun, setiap tahun sama dengan 0,5 kali gaji rata-rata yang digunakan sebagai dasar iuran jaminan sosial: 4 tahun x 0,5 = 2,0.
Pembayaran jaminan sosial selama 3 tahun setelah usia pensiun, setiap tahunnya sama dengan 2 kali gaji rata-rata yang dijadikan dasar pembayaran jaminan sosial: 3 tahun x 2 = 6.
Dengan demikian, dalam kasus ini, Tn. A berhak memperoleh uang pensiun satu kali pada saat pensiun, yang jumlahnya 8 kali lipat dari gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial.
Seorang pakar ketenagakerjaan mengatakan, dengan bertambahnya subsidi sekaligus bagi pensiunan yang tetap bekerja dan menjadi peserta jaminan sosial, akan memberikan motivasi bagi para pekerja, terutama pekerja yang berkualitas (tenaga ahli, ilmuwan , dan sebagainya) agar lebih bersemangat untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat setelah memenuhi syarat pensiun.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/truong-hop-ve-huu-duoc-huong-them-khoan-tro-cap-mot-lan-rat-cao-2347615.html
Komentar (0)