MONO - Adik Son Tung M-TP berduet dengan Tung Duong dalam lagu "Universe Signal".
Tung Duong baru saja memperkenalkan album terbarunya yang berjudul Multiverse - Multiverse dengan 12 lagu baru. Ini adalah bagian dari proyek musik penting Tung Duong.
Multisemesta bersama beberapa video musik yang telah dirilis sebelumnya dan konser langsung pada tanggal 23 November yang bertajuk "The Man Who Sings" membentuk ruang musik terpadu, tempat Tung Duong berbagi karya musik terbarunya dengan publik. Selain itu, Multisemesta juga menunjukkan filosofi hidup penyanyi di tahun-tahun memasuki ambang kehidupan baru.

Lagu-lagu dalam album ini diaransemen dalam sejumlah genre musik yang berbeda, tetapi memiliki semangat yang sama, yakni menghubungkan nilai-nilai klasik dengan gaya modern yang populer.
Berdasarkan gagasan bahwa manusia selalu mengamati dan bernalar tentang alam semesta sejak awal waktu, dan masih terus menjelajahi alam semesta yang luas di luar sana dengan segala hal paling modern dari peradaban manusia. Dalam semangat itu, setiap lagu bagaikan alam semesta kecil, yang di dalamnya tersimpan pemikiran dan pertanyaan abadi manusia ketika mereka merasa terlalu kecil di alam semesta ini.
Karena kekayaan musik, tidak mudah untuk mengklasifikasikan album. Multiverse - Multiverse berdasarkan genre tertentu. Namun, musik album ini memiliki semangat art-pop yang kental, genre musik yang menggabungkan elemen-elemen seperti mode , seni rupa, sinema... dengan nuansa avant-garde, memadukan elemen pop, rock, dan banyak genre baru lainnya.

12 lagu dalam album Multiverse - Multiverse Terbagi menjadi 2 bab. Enam lagu pertama merupakan kilasan tentang alam semesta yang luas, alam semesta eksternal yang dapat kita amati dan saksikan transformasinya yang konstan. Musik di bagian ini lebih merupakan musik spasial/ambient dengan munculnya banyak suara elektronik.
Paruh kedua album ini adalah kisah tentang alam semesta di dalam diri kita masing-masing, dengan segala macam kondisi mental dan refleksi tentang kehidupan, tentang diri kita sendiri, dan hubungan-hubungan dalam kehidupan. Alam semesta ini adalah alam semesta "batin", tempat kita mengarahkan semua indra kita untuk melihat kembali keberadaan kita sendiri.
Baik alam semesta luar maupun dalam disajikan secara harmonis dalam alunan musik yang halus dari awal hingga akhir. Pendengar dibawa ke momen-momen curahan yang intens, seperti alam semesta yang meledak dahsyat, tetapi juga momen-momen kelembutan dan kehalusan, seolah jiwa disublimasikan dari kedamaian alam semesta dalam diri setiap orang.
Dalam album ini, Tung Duong terus berkolaborasi dengan artis-artis terkenal seperti: Nguyen Huu Vuong, Luu Quang Minh dan Antoine Lai, Sa Huynh - Nguyen Duy Hung, Double 2T... Secara khusus, album ini menandai kolaborasi pertama Tung Duong dengan MONO.

Adik Son Tung M-TP bercerita tentang kolaborasinya dengan sang divo musik Vietnam : "Kedua bersaudara itu pertama kali bertemu di sebuah kedai kopi. Saat itu, mereka berdua mendengarkan demo Universe Signal untuk pertama kalinya. Kesan pertama MONO adalah lagu itu sangat mendalam dan cocok untuk kedua bersaudara itu."
MONO dan Tung Duong langsung memproduksi lagu ini dengan ketukan yang di-mix oleh produser Maiki. Tung Duong tetap memberi MONO banyak ruang pribadinya dalam lagu ini. Itulah yang mengejutkan MONO. Kesegaran dalam pemikiran musikal, mulai dari pembagian kalimat, cara mixing & mastering, hingga cara berkarya, memberikan kesan yang kuat pada MONO.
Suara Kamu cantik bagikan lebih banyak: Sejujurnya, MONO agak takut awalnya ketika menerima undangan untuk bernyanyi bersama Tung Duong. Ketika saya memberi tahu dia tentang hal ini, dia hanya berkata: 'Suaramu dan suaraku cocok, jangan terlalu khawatir'. Selama proses rekaman, MONO berada di Kota Ho Chi Minh, sementara dia di Hanoi. Meski begitu, kedua kakak beradik itu tetap berkoordinasi dengan sangat baik, yang bahkan mengejutkan MONO.
Sebelumnya, citra Tung Duong di mata MONO cenderung serius, selalu rapi, dan memiliki kepribadian yang sangat kuat. Ketika mereka berkesempatan untuk "bertabrakan", MONO menyadari bahwa ia juga humoris, ceria, dan berpikiran terbuka. Ia juga memberikan banyak nasihat yang tak akan pernah dilupakan MONO, baik tentang suara, gaya bernyanyi, maupun pemikiran musiknya.
Sumber
Komentar (0)