Penelitian terkini menunjukkan bahwa tingkat miopia pada anak-anak Vietnam meningkat, terutama di kota-kota, dengan beberapa kelas bahkan memiliki lebih dari 50% siswa dengan miopia.
Pada tanggal 7 Oktober, di Sekolah Dasar Hoang Dieu (Hanoi), Pusat Komunikasi dan Edukasi Kesehatan ( Kementerian Kesehatan ) bekerja sama dengan Rumah Sakit Mata Pusat meluncurkan Program Kesehatan Masyarakat "Mata Sehat untuk Masa Depan Cerah". Kegiatan ini merupakan bagian dari Hari Penglihatan Sedunia (10 Oktober) dengan tema "Memprioritaskan Perawatan Mata Anak".
Pada upacara peluncuran, Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thi Lien Huong mengatakan bahwa di Hanoi, 51% anak-anak mengalami kelainan refraksi, dengan miopia mencapai 37,5%, hipermetropia sekitar 8%, dan astigmatisme 5%. Di Kota Ho Chi Minh, persentase anak-anak dengan kelainan refraksi mencapai lebih dari 75%, dengan miopia mencapai hampir 53%.
| Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thi Lien Huong berbicara pada upacara peluncuran. |
Ini adalah statistik berdasarkan survei tentang status kelainan refraksi pada anak-anak di beberapa sekolah dasar dan menengah pada tahun 2020 di Hanoi dan tahun 2023 di Kota Ho Chi Minh oleh Rumah Sakit Mata Pusat.
Juga pada masa kini, banyak anak-anak di daerah pedesaan, terpencil, dan terisolasi dengan penyakit mata telah terdeteksi sejak dini dan diobati dengan segera.
“Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya peran menjaga kesehatan mata, sehingga dapat bekerja sama dengan orang tua dan sekolah dalam melindungi dan merawat kesehatan mata anak.
Program ini akan menyediakan perawatan mata gratis bagi puluhan ribu siswa di 20 sekolah dasar dan prasekolah di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh,” kata Wakil Menteri Huong.
Menurut Wakil Menteri, kegiatan ini praktis dan bermakna, membantu memeriksa dan mendeteksi penyakit mata sejak dini pada anak. Lebih penting lagi, program ini juga berbagi pengetahuan dan membimbing orang tua serta anak-anak untuk memiliki lebih banyak keterampilan dan informasi tentang manfaat dan efektivitas perawatan dan pemeliharaan mata anak.
Dari situ, mobilisasi dan ajak masyarakat untuk aktif merespon dan mengikuti anjuran para ahli serta petunjuk Kementerian Kesehatan tentang langkah-langkah menjaga kesehatan mata, mencegah kelainan refraksi, dan mendeteksi penyakit mata pada anak.
Ibu Luu Thi Hong Hanh, Kepala Sekolah Dasar Hoang Dieu, mengatakan bahwa program ini merupakan kegiatan yang sangat praktis dan bermakna untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang perlindungan dan pemeliharaan kesehatan mata anak-anak.
Ia juga berharap program "Mata sehat, masa depan cerah" dapat menyebar luas ke seluruh masyarakat Vietnam.
Profesor Madya, Dr. Pham Ngoc Dong, Direktur Rumah Sakit Mata Pusat, menambahkan bahwa saat ini, menurut penelitian terbaru, angka miopia pada anak-anak semakin meningkat, terutama di kota-kota, bahkan di beberapa kelas lebih dari 50% siswa di kelas tersebut menderita miopia.
Para ilmuwan belum menentukan penyebab pasti miopia. Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan miopia, seperti terlalu lama melihat benda-benda dekat di ruang sempit, terbatasnya waktu bermain di luar ruangan, terlalu lama membaca buku di dekat benda-benda, menggunakan perangkat elektronik, dan sebagainya.
"Miopia khususnya dan penyakit mata pada umumnya membatasi kemampuan belajar anak. Jika tidak terdeteksi dini dan diintervensi sejak dini, perkembangan miopia akan semakin cepat, sehingga miopia anak semakin parah. Intervensi akan membatasi komplikasi yang disebabkan oleh miopia," ujar Associate Professor Dong.
Menurutnya, untuk mencegah kelainan refraksi pada anak, orang tua perlu memperhatikan peningkatan aktivitas bermain di luar ruangan, menyediakan ruang terbuka bagi anak, dan membatasi penggunaan perangkat layar. Saat ini, anak-anak tidak dapat hidup tanpa komputer, ponsel, dan sebagainya. Masalahnya adalah bagaimana kita mengatur waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menggunakannya, sehingga anak-anak mencari informasi, bukan bermain gim.
Pada saat yang sama, kita perlu mengikuti aturan 20-20-20 untuk mata, yang berarti bahwa setelah setiap 20 menit melihat layar perangkat elektronik, orang tua harus membiarkan anak-anak mereka beristirahat setidaknya selama 20 detik dan memfokuskan mata mereka pada objek yang berjarak lebih dari 20 kaki (sekitar 6m).
[iklan_2]
Sumber: https://baodautu.vn/ty-le-tre-bi-can-thi-ngay-cang-gia-tang-d226788.html






Komentar (0)