Ukraina mengatakan pada 10 September bahwa mereka dapat memutuskan hubungan dengan Iran jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran untuk menyerang negara Eropa Timur tersebut.
Ukraina memperingatkan masa depan yang berbahaya dalam hubungan dengan Iran jika Rusia menggunakan rudal Teheran dalam operasi militer khusus. (Sumber: Getty Images) |
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia telah menerima rudal dari Iran dan Moskow berharap dapat menggunakan senjata tersebut dalam beberapa minggu mendatang. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut.
Menurut kantor berita Reuters , pada 10 September, ketika ditanya apakah Kiev dapat memutuskan hubungan dengan Teheran jika informasi tentang pasokan rudal tersebut terkonfirmasi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhiy Tykhyi memberikan peringatan keras.
Oleh karena itu, Bapak Tykhyi menekankan: "Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa arti konsekuensi yang mengerikan ini, agar tidak melemahkan posisi diplomatik kami. Namun, saya dapat mengatakan bahwa semua opsi, termasuk yang Anda sebutkan, tersedia."
Sekutu Ukraina, termasuk Amerika Serikat, mengatakan transfer senjata tersebut merupakan eskalasi yang signifikan dan akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran.
Sebelumnya, pada 9 September, Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil Kuasa Usaha Iran Shahriar Amouzegar untuk memprotes informasi bahwa Teheran dapat menyediakan rudal balistik ke Moskow.
Ukraina menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 2022 setelah Teheran memasok Moskow dengan pesawat tak berawak serang Shahed, yang digunakan militer Rusia untuk serangan udara jarak jauh.
Mengenai konflik di Ukraina, pada hari yang sama, 10 September, di kantor pusatnya di New York, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan pertemuan darurat untuk membahas serangan rudal dan pesawat tak berawak di Ukraina dalam beberapa hari terakhir.
Pada pertemuan tersebut, Pelaksana Tugas Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB Joyce Msuya menghimbau para pemimpin dunia yang menghadiri Sidang ke-79 Majelis Umum PBB untuk "memanfaatkan setiap kesempatan" guna mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Pertemuan darurat Dewan Keamanan diadakan setelah anggota dewan Ekuador dan Prancis mendukung permintaan Ukraina.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/ukraine-doa-hau-qua-tan-khoc-trong-quan-he-voi-iran-hdba-hop-khan-ve-tinh-hinh-xung-dot-285796.html
Komentar (0)