Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev mengatakan di Telegram bahwa "sekarang ada 124 korban, termasuk tiga anak-anak dan dua orang dewasa yang meninggal".
Tangkapan layar dari video yang dibagikan Readovka News di Telegram menunjukkan dampak serangan di kota Sevastopol. Foto: CNN
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan Ukraina menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS dan dilengkapi munisi tandan untuk melancarkan serangan tersebut. Empat rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, sementara satu rudal lainnya dibelokkan dan meledak di udara.
Video yang diunggah di media sosial X menunjukkan orang-orang yang terluka akibat puing roket dibawa keluar pantai dengan tandu. Banyak yang mengenakan pakaian renang saat meninggalkan zona bahaya.
Salah satu korban adalah putri Wakil Wali Kota Magadan, Oleg Averyanov. Putrinya, Sofia yang berusia sembilan tahun, sedang berlibur bersama orang tuanya di Sevastopol.
Gubernur Razvozhayev mengatakan bahwa pada saat serangan itu, banyak warga sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja atau pergi ke pantai bersama anak-anak mereka, dan tidak ada sirene sebelum serangan.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tidak akan mengabaikan insiden tersebut dan bahwa Washington bertanggung jawab. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin terus berkomunikasi dengan pihak berwenang di Sevastopol untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada para korban.
Sejak pertempuran pecah di Ukraina, Krimea telah berulang kali diserang oleh pasukan Ukraina. Kiev menyatakan bahwa serangan terhadap Krimea merupakan bagian dari strateginya untuk mengisolasi semenanjung tersebut dan mempersulit Rusia mempertahankan operasi militer di wilayah Ukraina.
Sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Sevastopol merupakan tujuan wisata populer bagi warga Rusia, dan bahkan setelah pertempuran pecah, banyak warga Rusia yang tetap mengunjungi kota pesisir tersebut meskipun adanya bahaya.
Hong Hanh (menurut TASS, CNN)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/ukraine-phong-ten-lua-do-my-cung-cap-vao-bai-bien-crimea-hon-100-nguoi-thuong-vong-post300506.html
Komentar (0)