
Cakupan produk yang diteliti semakin meluas, tidak terbatas pada produk tradisional seperti baja, semen, dan fiber - Foto ilustrasi
Menurut Departemen Pertahanan Perdagangan, dalam 5 bulan pertama tahun 2025, barang ekspor Vietnam telah menghadapi 9 investigasi pertahanan perdagangan baru, termasuk 7 investigasi anti-dumping dan 2 kasus pembelaan diri, dari 8 pasar berbeda. Pada saat yang sama, badan ini juga menangani 33 kasus yang telah berlangsung sejak tahun 2024 beserta berbagai tinjauan pajak terkait. Selain itu, beberapa barang ekspor telah diajukan untuk diselidiki meskipun belum resmi dimulai.
Yang mengkhawatirkan, cakupan produk yang diselidiki makin meluas, tidak hanya terbatas pada produk tradisional seperti baja, semen, fiber, tetapi juga mencakup produk baru seperti kertas bergelombang, cangkang kapsul keras, semi-trailer... Khususnya pasar yang dulu jarang menerapkan tindakan pertahanan terhadap Vietnam seperti Afrika Selatan, Mesir, Brasil... kini mulai meningkatkan penyelidikan.
Kasus-kasus tersebut tidak hanya meningkat jumlahnya, tetapi juga menjadi lebih kompleks secara teknis. Banyak negara seperti Kanada memasukkan faktor " ekonomi non-pasar" dalam investigasi mereka, sementara Meksiko dan Brasil menggunakan nilai pengganti dari negara ketiga untuk menghitung margin dumping. Metode-metode ini seringkali menghasilkan tarif tinggi yang tidak secara akurat mencerminkan biaya dan daya saing perusahaan-perusahaan Vietnam.
Dalam situasi ini, sistem peringatan dini diterapkan untuk memantau secara ketat aktivitas perdagangan dan tanda-tanda investigasi dari pasar ekspor utama. Sistem ini mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk data ekspor dan informasi dari lebih dari 60 Kantor Perdagangan Vietnam di luar negeri, sehingga dapat mendeteksi tanda-tanda awal konflik perdagangan atau risiko penerapan langkah-langkah pertahanan seperti anti-dumping, anti-subsidi, pertahanan diri, dll.
Sistem ini memantau secara ketat ratusan barang ekspor ke pasar-pasar utama seperti AS, Uni Eropa, Kanada, India, Australia, dan beberapa negara Asia Tenggara. Sekitar 300 barang berisiko tinggi telah diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam daftar peringatan.
Untuk meningkatkan efisiensi respons, Departemen Pertahanan Perdagangan akan terus menyelenggarakan program pelatihan dan seminar khusus untuk setiap industri dan setiap wilayah. Bersamaan dengan itu, daftar produk yang berisiko diselidiki akan diperbarui secara berkala agar pelaku usaha dapat segera menyesuaikan strategi produksi dan ekspor mereka, membatasi risiko, dan melindungi kepentingan sah mereka di pasar internasional.
Anh Tho
Sumber: https://baochinhphu.vn/van-hanh-he-thong-canh-bao-som-phong-ve-thuong-mai-de-bao-ve-hang-xuat-khau-102250721144839419.htm






Komentar (0)