
Khususnya terkait prosedur perizinan, mewajibkan semua platform e-commerce, terlepas dari skala dan bentuk operasinya, untuk mengajukan perizinan sebelum beroperasi tidaklah masuk akal. Menurut VCCI, peraturan ini tidak cocok untuk platform kecil atau platform baru (start-up).
Di bidang jejaring sosial dengan sifat dan dampak serupa, undang-undang ini memungkinkan pengelolaan jejaring sosial kecil yang lebih longgar (hanya perlu pemberitahuan jika jumlah kunjungan rendah, dan lisensi jika cukup besar). Peraturan ini juga dianggap tidak sesuai dengan sifat operasional lantai tersebut.
Beberapa platform hanya mengizinkan penjual untuk mengunggah informasi produk, sementara transaksi (kontrak, pembayaran, pengiriman) dilakukan melalui metode lain seperti telepon, SMS, dll. Platform-platform ini hanyalah saluran periklanan dan pemasaran, yang dapat dibayangkan sebagai "papan iklan baris daring". Langkah-langkah penting dalam proses transaksi tidak terjadi di platform, sehingga tidak banyak risiko dalam model operasional ini.
Menurut VCCI juga, setelah lebih dari satu dekade pengembangan, e-commerce telah menjadi tren yang tak terelakkan dengan partisipasi banyak bisnis dan individu.
Metode inspeksi dan pemantauan semakin ditingkatkan, seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan konsumen. Oleh karena itu, instansi terkait perlu meneliti dan mendefinisikan ulang risiko aktivitas e-commerce untuk mengurangi prosedur administratif dan mendorong kegiatan pasca-inspeksi.
Situs web e-commerce pada dasarnya merupakan saluran penjualan baru di internet, bukan bisnis baru. Sebelumnya, para pedagang harus menjalani prosedur pendaftaran usaha, sertifikasi kondisi usaha, dan kualitas produk dengan Negara. Oleh karena itu, VCCI berpendapat bahwa mewajibkan prosedur tambahan untuk saluran penjualan daring akan menciptakan beban administratif yang tidak perlu.
Meskipun Keputusan 85/2021/ND-CP telah mengurangi cakupan situs web dengan fungsi pemesanan daring yang wajib dinotifikasi, pengurangan ini, menurut VCCI, tidak terlalu signifikan, karena pembuatan situs web penjualan sangat populer (44% bisnis memiliki situs web, dan 42% di antaranya memiliki fungsi pemesanan daring). Jumlah berkas notifikasi sangat besar, mencapai 105.103 berkas pada tahun 2023.
Sementara itu, belum ada refleksi mengenai dampak sosial -ekonomi negatif dari bisnis yang tidak mendaftarkan situs web e-commerce untuk menjual produk. Dengan demikian, prosedur ini tidak memberikan manfaat yang jelas bagi pengelolaan negara, bahkan menjadi hambatan bagi para pedagang.
Oleh karena itu, VCCI mengusulkan untuk menghapus sepenuhnya prosedur notifikasi untuk situs web e-commerce dan beralih ke metode pasca-audit untuk mengontrol operasi situs-situs tersebut.
Sumber: https://hanoimoi.vn/vcci-de-xuat-giam-thu-tuc-cho-san-thuong-mai-dien-tu-nho-708270.html






Komentar (0)