69 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 10 Oktober 1954, puluhan ribu warga Hanoi bersorak kegirangan menyambut kembalinya pasukan pemenang dan membebaskan ibu kota.
Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, pekerja tidak diperbolehkan mengambil cuti pada Hari Pembebasan Ibu Kota, 10 Oktober.
Sejak saat itu, tanggal 10 Oktober telah menjadi peristiwa besar, yang menandai berakhirnya kemenangan perang perlawanan yang sulit, penuh pengorbanan namun heroik dan mulia melawan Prancis oleh rakyat ibu kota khususnya dan seluruh negeri pada umumnya.
Berdasarkan Pasal 112 Kode Ketenagakerjaan 2019, mulai tahun 2021, karyawan berhak atas 11 hari libur dan hari libur Tet per tahun dan menerima gaji penuh sesuai dengan kontrak kerja.
Secara khusus, karyawan berhak atas 6 hari libur, termasuk: 1 Hari Tahun Baru, 5 Hari Tahun Baru Imlek, 1 Hari Peringatan Raja Hong Kong (10/3 kalender lunar); 1 Hari Kemenangan pada tanggal 30 April; 1 Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei; 2 hari libur Hari Nasional (tanggal 2 September dan 1 hari sebelum atau sesudah tanggal 2 September).
Jika hari libur tersebut bertepatan dengan hari libur mingguan, karyawan akan diberikan hari libur kompensasi pada hari berikutnya. Setiap tahun, berdasarkan kondisi aktual, Perdana Menteri memutuskan hari libur tertentu sesuai peraturan.
Dengan demikian, Hari Pembebasan Ibu Kota, 10 Oktober, bukanlah hari libur nasional menurut peraturan. Terlebih lagi, pada tahun 2023, 10 Oktober tidak bertepatan dengan akhir pekan, melainkan jatuh pada hari Rabu, sehingga para pekerja tidak akan libur.
Namun, berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja, hari libur ini dapat dianggap sebagai hari libur yang tidak dibayar berdasarkan Pasal 115 Kode Ketenagakerjaan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)